Jam Kerja Berkurang, Bulog Sediakan Paket Khusus

  • Bagikan

MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Pemerintah melakukan penyesuaian jam kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) selama Ramadhan 1443 Hijriah. Kualitas kinerja diharap tetap terjaga.

Begitu disampikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Zulkifli Manggazali, Senin 28 Maret. Menurutnya pengaturan jam kerja bagi ASN tersebut telah diterima melalui surat edaran.

“Jam kerja ASN bulan Ramadan 2022 diatur melalui Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 11 Tahun 2022,” kata dia.

Zulkifli menjelaskan, pada SE tersebut tertulis bagi instansi pemerintah yang memberlakukan lima hari kerja, jam kerja ASN selama Ramadan dibedakan untuk hari Senin-Kamis dan Jumat.

ZULKIFLI MANGGAZALI, Kepala BKD Sulbar

“Untuk Senin sampai Kamis, jam kerja ASN pukul 08.00-15.00 wita, istirahat pukul 12.00-12.30 wita. Kemudian pada Jumat, jam kerja ASN pukul 08.00-15.30 wita, dan istirahat pukul 11.30-12.30 wita,” paparnya.

SE tersebut juga menekankan kepada ASN bahwa penerapan jam kerja tersebut tidak mengurangi produktivitas selama bekerja.

“Meskipun ada pengurangan waktu kerja, kami harapkan semangat bekerjanya teman-teman pegawai tidak berkurang. Tidak malas masuk kantor,” tegas dia.

Menurut Zulkifli, kedisiplinan para ASN selama Ramadan akan menjadi penilaian bagi masing-masing pimpinan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Ia mengimbau, semua ASN lingkup Pemprov Sulbar agar tetap menjaga dan meningkatkan disiplin dalam bekerja selama bulan puasa yang akan mulai bergulir awal bulan depan.

“Harusnya lebih semangat, karena semua yang kita lakukan bernilai ibadah dan selama Ramadan jam kerja telah disesuaikan,” tandasnya.

PAKET RAMADAN
PERUM BULOG

Menjelang bulan suci Ramadan, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Mamuju memastikan stok beras dalam kondisi aman. Juga menyediakan paket khusus untuk dipasarkan.

Asisten Manager Bisnis Bulog Cabang Mamuju, Muhammad Rifai mengatakan, pihaknya selalu siap memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya selama Ramadan dan menjamin ketersediaan beras serta stabilitas harga di daerah ini.

“Untuk stok kita masih aman, hanya minyak kita sementara komunikasi dengan satgas dan distributor, kami minta dua ribu liter,” kata Rifai, Senin 28 Maret.

Ia mengungkapkan, stok beras yang tersedia saat ini di gudang Bulog Mamuju, sebanyak 449 ton. Diantaranya jenis medium sebanyak 431 ton dan premium sebanyak 18 ton.

Bulog juga menyediakan paket beras, gula, dan terigu khusus untuk dipasarkan selama Ramadan.

“Harga paketnya itu ada yang dari Rp 55 ribu terdiri dari gula 2 Kilogram (Kg), beras fortivit 1 Kg, dan terigu 1 Kg, kemudian ada yang Rp 110 ribu sampai Rp 155 ribu. Itu kita sediakan selama Ramadan,” beber Rifai.

Dia menambahkan, paket tersebut kebanyakan dipesan oleh instansi, dewan serta masyarakat umum.

“Itu biasanya dipesan untuk dibagikan sebagai paket Ramadan, dan kita terbuka untuk umum. Saat ini sudah ada yang pesan 100 paket,” ujarnya.

HARGA CABAI
MULAI NAIK

Di lain sisi, Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagperinkop UKM) Sulbar telah menggelar gelar rapat koordinasi dan identifikasi terhadap harga bahan pokok.

Kabid Perdagangan Disdagperinkop UKM Sulbar, Najib mengatakan pihaknya telah melakukan rapat bersama dengan melibatkan seluruh stekholder terkait sampai di tingkat kabupaten.

Menurut dia, kegiatan tersebut bertujuan mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok di Sulbar, menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

“Jadi rakor itu kita libatkan seluruh stekholder untuk memastikan harga bahan pokok selama Ramadan,” jelas dia.

Sampai saat ini, hanya cabai yang mengalami kenaikan namun meski begitu hal itu masih terbilang wajar.

“Itu dikarenakan tingginya permintaan menjelang Ramadan,” ucap Najib. (idr/chm)

  • Bagikan