MAJENE, SULBAREXPRESS.CO.ID – Pembangunan di Sulawesi Barat saat ini diperhadapkan dengan sejumlah masalah, diantaranya kemiskinan, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), angka stunting, penyediaan infrastruktur yang belum optimal serta upaya pemulihan akibat gempa bumi dan Pandami Covid-19.
Penuturan ini, disampaikan Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar sebelum membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2022, dalam rangka penyusunan dokumen RKPD Kabupaten Majene tahun 2023, di Aula Tammajarra LPMP Sulawesi Barat Kabupaten Majene, Senin 28 Maret.
“Melalui musrenbang RKPD ini, kita berharap dapat meningkatkan pembangunan yang efektif, efisien, partisipatif dan akuntabel,” harap mantan Bupati Polman dua periode itu.
Sementara, Bupati Majene Andi Achmad Syukri menuturkan, Akselerasi Inklusifitas Pertumbuhan Ekonomi Melalui Penguatan Ekonomi Kerakyatan Menuju Majene yang Unggul dan Mandiri, menjadi tema pembangunan Kabupaten Majene untuk 2023.
“Untuk mewujudkan tema ini, setidaknya ada delapan poin yang menjadi prioritas daerah, yaitu peningkatan ekonomi kerakyatan yang berbasis lokal, peningkatan produktifitas hasil pertanian, pengembangan industrialisasi agribisnis dan agroteknologi, peningkatan produktifitas dan industrialisasi produk pertanian, menciptakan kemudahan akses lapangan kerja, pengendalian harga-harga kebutuhan pokok, pembangunan infrastruktur yang merata dan berwawasan lingkungan serta peningkatan kualitas perumahan dan kawasan pemukiman,” urainya.
Melalui musrenbang diharapkan dukungan dalam membangun Majene secara bersama-sama. “Dalam RPJMD 2021-2026 isu strategis yang menjadi dasar penentuan program dan kegiatan merupakan percepatan pencapaian SPM, yakni pemulihan ekonomi dampak Pandemi Covid-19, modernisasi tata kelola pemerintahan serta pengembangan kapasitas SDM dan kualitas infrastruktur,” sebutnya.
Kesempatan sama, Ketua DPRD Majene Salmawati juga menyampaikan pokok pikiran DPRD Majene, diantaranya isu strategis percepatan pencapaian standar pelayanan minimal, isu pemulihan ekonomi dampak Covid-19 serta gempa bumi dan isu modernisasi tata kelola pemerintahan, serta pengembangan kapasitas SDM.
“Kami sangat mengharapkan koordinasi, ientegrasi dan sinkronisasi antara pelaku pembangunan, baik itu pemerintah, swasta maupun masyarakat, sehingga terwujud pembangunan berkelanjutan, terpadu dan terarah,” harapnya.
Hadir dalam pembukaan musrenbang, rombongan Gubernur Sulbar, Sekretaris Provinsi, para Staf Ahli, para Asisten Setda dan sejumlah Pimpinan OPD, serta Ketua TP-PKK Sulbar, Sekda Majene, Anggota DPRD, Dandim 1401, Kajari, Kapolres, Ketua PN Majene, Rektor Unsulbar dan Ketua STAIN Majene, Staf Ahli Bupati, Asisten Setda, Pimpinan OPD Majene, para Kabag dan Camat. (hfd)