Desa Sendana Dapat Bantuan Perintisan JUT

  • Bagikan

MAJENE, SULBAREXPRESS.CO.ID – Jalan Usaha Tani (JUT) atau jalan pertanian merupakan prasarana transportasi pada kawasan perkebunan, yang dapat melancarkan pemasaran sejumlah produksi pertanian dan peternakan.

Seperti kelancaran pemasaran tanaman pangan, hortikultura, kelancaran mobilitas alat dan mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian, serta pengangkutan hasil produk pertanian dari lahan.

Seperti, pembangunan JUT di Desa Sendana Kecamatan Sendana Kabupaten Majene dilaksanakan dengan biaya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulbar melalui Dinas Perkebunan Sulbar.

Kepala Desa Sendana Aco Tasrif  mengatakan, pembukaan JUT sangat berpotensi karena sebagian warga di wilayahnya bekerja sebagai petani. “Terutama yang tinggal di Dusun Ratte karena berada di area perkebunan warga,” ujarnya.

Ia menilai, pembukaan JUT tentu sangat menguntungkan bagi warga petani. “JUT ini, dan kerjakan dengan lebar 3 meter dan panjang 1,5 kilometer, dan akan melibatkan tenaga kerja lokal yang cukup banyak termasuk anggota kelompok tani,” tutur Aco Tasrif, Kamis 31 Maret.

Menurutnya, adanya pembangunan JUT diharapkan proses mobilisasi alat-alat dan perkebunan serta produk pertanian akan lebih lancar sehingga dapat mengurangi biaya produksi (Ongkos angkut) dan harga komoditi perkebunan menjadi lebih baik.

“Jalur JUT ini, tentu akan melewati lokasi perkebunan kelompok tani Pantai Idaman Desa Sendana. Dan kami sebagai Pemerintah Desa Sendana sangat bangga dengan ada bantuan dari Pemerintah Provinsi untuk pembukaan JUT yang sudah lama di usulkan,” akunya.

Sementara, Tim Survei Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar Maskur mengatakan, sebelum program perintisan JUT berjalan, pihaknya lebih dulu melakukan survei ke lapangan.

“Artinya, kegiatan survei ini, tidak lain adalah layak atau tidak layak untuk pembukaan JUT, dengan metode kegiatan, diantaranya pengukuran panjang dan lebar lokasi pembukaan JUT, jalur yang akan di lewati, sehingga pengerjaan tidak menimbulkan masalah dari para petani .Jika tidak ada masalah, maka secepatnya dilaksanakan pengerjaan,” imbuhnya.

Maskur menambahkan, terdapat 3 orang tim survei dan konsultan secara langsung ke lapangan untuk melihat posisi titik. “Karena pembukaan jalan tani akan menggunakan alat berat jenis excapator, bukan manual karena di Desa Sendana banyak bebatuan,” sebutnya.(hfd)

  • Bagikan

Exit mobile version