POLMAN, SULBAREXPRESS.CO.ID – Persoalan sampah di Kabupaten Polewali Mandar terus bergulir.bHingga saat ini warga masih membuang sampah sembarangan. Sejumlah titik di kawasan Kota Polewali dan Kecamatan Wonomulyo menjadi tempat tumpukan sampah.
Pasca tempat pembuangan akhir sampah (TPA) di Desa Paku Kecamatan Binuang ditutup akhir tahun lalu oleh Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar, Persoalan sampah belum menemukan solusi. Beberapa lokasi yang akan dibangun TPA baru, Justru ditolak warga setempat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Polman Jupri Mahmud mendesak pihak eksekutif mengatasi persoalan sampah ini.
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani sampah harus pro aktif secara teknis dan fokus mencari solusi yang terbaik. “Agar masalah sampah ini tertangani secepatnya, karena eksekutif lah bagian perencanaan, kita akan mendesak mereka, ” ucapnya, saat ditemui Selasa 5 April, di kantornya.
Jupri mengaku usulan anggaran penanganan sampah yang diajukan Pemkab belum masuk ke Badan Anggaran (Banggar) DPRD Polman.
Namun kata dia, Bupati telah menyampaikan bahwa titik koordinat TPA baru direncanakan di Desa Sattoko, Kecamatan Mapilli.
“Mengenai adanya penolakan TPA baru lagi dari warga setempat itu saya belum dengar. Termasuk anggaran penanganan sampah juga belum sampai ke kami,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan(DLHK) Polman, Nursyam menuturkan sejauh ini pihaknya masih mengurus perijinan dari Dinas PTSP Sulbar untuk pembangunan TPA baru di Desa Sattoko.
“Sekarang sudah proses izin lingkungan UKL-UPL nya, setelah itu kemudian kami dikirim ke Dinas PTSP, karena luas lahan dibawah 5 Hektar maka dokumennya hanya menggunakan UKL-UPL,” jelasnya.
Nursyam menambahkan lokasi TPA baru di Sattoko merupakan daerah non produktif yang masuk dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) serta jauh dari pemukiman warga.
“Jadi lokasinya milik pemerintah pusat. Jadi kita akan minta perijinan dari kehutanan juga, ” tuturnya. (ali/chm)