MAJENE, SULBAR EXPRESS – Budaya demonstrasi atau unjuk rasa sering kali terjadi di kehidupan sosial masyarakat, khususnya di lingkungan mahasiswa.
Demonstrasi dilakukan biasanya karena kurang adilnya suatu kebijakan bagi masyarakat yang dikeluarkan atau diputuskan dari pemerintah, sehingga perlu diprotes atau dikaji ulang agar masyarakat merasa keadilan atas kebijakan.
Seperti protes atau unjuk rasa yang dilancarkan para mahasiswa secara serentak di sejumlah wilayah di tanah air, guna menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden serta mendesak DPR agar tidak menggunakan hak konstitusinya untuk mengamandemen Undang undang Dasar (UUD) yang mengatur penundaan pemilu dan memperpanjang masa jabatan presiden, serta sejumlah tuntutan lainnya.
Khusus di Majene, aksi demonstrasi yang dilancarkan para mahasiswa, mulai di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Majene hingga memadati Bundaran Tugu Pusat Perkotaan Majene, Senin (11/04/2022).
Kegiatan aksi tidak luput dari pengawalan kepolisian, sehingga Kapolres Majene AKBP Febryanto Siagian menegaskan kepada personelnya agar bertindak sesuai instruksi pimpinan.
“Jangan bertindak sesuai Insting yang dapat mencinderai citra Kepolisian dalam memberikan rasa aman dan nyaman,” tegas Kapolres Majene, saat menggelar rapat kesiapan pengamanan aksi bersama seluruh pejabat utamanya dan perwakilan dari Kodim 1401 Majene, di Aula Mapolres Majene.
Sementara, Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Pol Syamsu Ridwan sebagai Perwakilan Perwira pengendali juga menekankan, agar seluruh personel dapat mengawal aksi sesuai dengan prosedur.
“Perhatikan tugas pokok kita dilapangan, misalnya lalu lintas tanggung jawabnya merekayasa lalu lintas dan sebagainya. Intinya kita hadir untuk mengawal dan menjamin keamanan serta ketertiban aliansi mahasiswa nantinya dalam menyampaikan aspirasinya atau memberikan ruang demokrasi,” paparnya.
Ia juga menyampaikan, instruksi Kapolri bahwa seluruh jajaran Kepolisian di seluruh tanah air agar mengawal dan mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa secara humanis.
“Kebebasan berpendapat dan berekspresi merupakan bagian dari hak asasi manusia sehingga wajib mendapat perlindungan secara universal, kita kawal adik-adik mahasiswa sesuai prosedur dan humanis,” tutur Kabid Humas.
Ia berharap, kepada seluruh pihak khususnya mahasiswa yang ikut terlibat dalam aksi demonstrasi nanti agar tetap menghormati hak masyarakat lainnya. “Apalagi saat ini kita sedang menjalankan ibadah puasa bersama kita jaga keberkahan Bulan Ramadhan,” harapnya. (hfd)