Hadapi Ancaman Nuklir Rusia, Warga Ukraina Timbun Pil Antiradiasi

  • Bagikan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

UKRAINA, SULBAREXPRESS – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak warga Ukraina untuk menimbun pil antiradiasi untuk mempersiapkan kemungkinan serangan nuklir Rusia. Sebuah laporan Mirror menyebutkan bahwa Zelensky mengatakan ada kebutuhan untuk mempersiapkan skenario mendapatkan obat yang akan membantu mengatasi penyakit akibat radiasi.

Zelensky membuat peringatan keras di saluran Telegramnya pada Sabtu malam, 16 April 2022. Pada Maret, dilaporkan bahwa konsumen Eropa membeli persediaan pil yodium dan kalium iodida dalam jumlah besar, yang dapat menumpulkan efek paparan radiasi nuklir.

Pada dasarnya, serbuan untuk membeli obat-obatan ini dimulai setelah kekhawatiran adanya ancaman serangan nuklir yang meningkat. Itu setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyiapkan pasukan nuklir.

Lalu apa itu pil antiradiasi? Bulan lalu, International Business Times melaporkan bahwa pil antiradiasi, juga dikenal sebagai pil kalium iodida, mengandung yodium non-radioaktif.

Ketika seseorang mengonsumsi dosis yang tepat dari pil kalium iodida ini sebelum atau selama terpapar yodium radioaktif di udara, yodium yang stabil dalam jumlah besar masuk ke dalam tubuh, menghalangi jumlah yodium radioaktif yang dibawa ke kelenjar tiroid. Hal ini dinyatakan dalam laporan yang diterbitkan oleh Radiation Safety Institute of Canada.

Meskipun demikian, laporan mengungkapkan bahwa pil antiradiasi hanya dapat mencegah kelenjar tiroid, bukan bagian tubuh lainnya, menyerap yodium radioaktif. Selain itu, situs web Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menunjukkan bahwa pil ini harus diminum hanya di bawah pengawasan manajemen darurat atau pejabat kesehatan masyarakat. Selain itu, meminum pil kalium iodida secara preventif ketika yodium radioaktif tidak ada berbahaya bagi tubuh.

Sebuah laporan serupa dari The Sun menunjukkan bahwa Putin meningkatkan ancamannya setelah tenggelamnya kapal perang Moskva pada Kamis 13 April 2022 lalu. Kemudian Rusia menyerang delapan kota Ukraina, termasuk Kiev, Kharkiv, dan Lviv.

“Kebijakan Rusia tampaknya meningkat dan bisa terjadi peluncuran senjata nuklir kecil untuk menang dalam perang,” tegas juru bicara Kremlin – sebutan pemerintah Rusia – Dmitry Peskov. Rusia dikatakannya bakal menggunakan penangkal nuklir di Ukraina jika terjadi ancaman eksistensial. (jpg)

  • Bagikan

Exit mobile version