JAKARTA, SULBAREXPRESS – Harga emas hari ini kembali merosot pada akhir perdagangan Sabtu pagi 14 Mei 2022. Memerosotnya harga emas berjangka memperpanjang kerugian pada hari kedua berturut-turut.
Harga emas hari ini menetap di level terendah 14-minggu, karena menguatnya USD dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS mengurangi daya tarik aset save heaven.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange jatuh USD 16,4 atau 0,9 persen menjadi ditutup pada USD 1.808,20 per ounce setelah mencapai terendah sesi USD 1.797,45, terendah sejak 30 Januari. Minggu ini, emas Juni anjlok 3,9 persen.
Sehari sebelumnya, Kamis 12 Mei 2022, emas berjangka anjlok USD 29,10 atau 1,57 persen menjadi USD 1.824,60.
Analis pasar menilai gejolak harga emas dipengaruhi Biaya hidup yang tinggi (inflasi tinggi) dan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS (The Fed) untuk menjinakkan inflasi. Keadaan itu telah mendorong permintaan USD, yang mencapai level tertinggi yang terakhir terlihat dalam 20 tahun terakhir.
Emas jatuh di bawah rata-rata pergerakan 200-hari pada hari Kamis 12 Mei 2022. Analis pasar berpendapat bahwa konsolidasi dalam minggu depan di bawah USD 1.830 akan memperkuat sinyal bearish, yang akan membuka jalan bagi penurunan 25 persen lagi menuju area USD 1.350.
Meski demikian, ada ruang untuk menghindari skenario bearish, menurut analis pasar. “Hanya aksi jual tiba-tiba USD yang kemungkinan akan mengubah prospek teknis bearish emas,” kata Jeffrey Halley, yang mengawasi riset pasar Asia-Pasifik untuk platform perdagangan daring OANDA. (jpnn)