Korea Juara Piala Uber 2022

  • Bagikan
Pemain dan pelatih Korea merayakan kemenangan di final Piala Uber 2022. Foto: Badminton Photo -- twitter @bwfmedia --

BANGKOK, SULBAREXPRESS – Tunggal putri Sim Yujin menutup perjuangan Korea Selatan di final Piala Uber 2022 dengan manis.

Pada partai kelima di Impact Arena, Bangkok, Sabtu malam, 14 Mei 2022, pemain ranking 46 dunia itu menang rubber game atas wakil China, Wang Zhi Yi dengan skor 28-26, 18-21, 21-8. Korea pun mengalahkan China 3-2 dan berhak menyandang gelar juara Uber Cup 2022.

Tanda-tanda kemenangan wakil Negeri Ginseng itu sudah terlihat di gim pertama saat pemain kelahiran 13 Mei 1999 tersebut bermain sengit melawan Wang di hingga terjadi beberapa kali deuce.

Saat terjadi setting, runner up Mongolia International Challenge 2019 tampil tenang hingga akhirnya unggul di gim pertama dengan skor 28-26. Pada gim kedua, Sim yang sudah di atas angin masih bisa mengimbangi permainan lawannya hingga menjelang akhir pertandingan.

Sim kehilangan fokus sehingga pemain ranking 15 dunia asal China unggul dengan skor 21-18. Pada gim ketiga, Wang Zhi Yi mengalami sedikit lecet di bagian tangannya sejak awal laga.

Hasilnya pemain kelahiran 29 April 2000 itu tertinggal cukup jauh di dengan skor 1-11 pada interval gim ketiga.

Sim Yujin mempertahankan momentum dari pertengahan babak untuk menutup skor dengan kemenangan atas Wang Zhi Yi. Sim Yujin.

Gelar juara Korea di ajang Piala Uber 2022 ini menjadi yang kedua sejak terakhir pada 2010. Saat itu dalam laga yang digelar di Kuala Lumpur, Korea juga menjadi juara dengan mengalahkan China di partai final dengan skor 3-1.

Korea kini hanya berjarak satu gelar dengan Indonesia yang mengoleksi tiga titel juara Piala Uber (1975, 1994, dan 1996). Selain Indonesia, negara yang juga sudah mengoleksi tiga gelar Piala Uber ialah Amerika Serikat (1957, 1960, dan 1963).
Sementara itu, Jepang enam kali juara Piala Uber, yakni pada 1966, 1969, 1972, 1978, 1981, dan 2018.

Adapun bagi China kekalahan di final kali ini membuat negara Asia Timur itu gagal menjadi juara Piala Uber untuk kali ke-16. Tercatat kegagalan Negeri Tirai Bambu di final Piala Uber sepanjang sejarah sebanyak empat kali dan yang terakhir pada 2010. (jpnn)

  • Bagikan