JAKARTA, SULBAREXPRESS – Dinamika seperti apa pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) yang diusung parpol belum ada hingga kini. Hanya saja simulasi-simulasi terus dibuat lembaga survei. Simulasi itu dianggap menjadi cerminan suara rakyat.
Di antara banyak simulasi pasangan, terdapat duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir. Menurut pengamat politik Universitas Bung Karno (UBK)Faisal Chaniago, model pasangan seperti itu sah-sah saja. Jika masyarakat mencoba menyandingkan tidak masalah. Akan tetapi keputusan tetap ada di partai politik (parpol).
Terlepas seperti apa sikap parpol menghadapi Pilpres 2024, Faisal menilai simulasi Ganjar Pranowo-Erick Thohir cukup menarik. Kedua tokoh itu saat ini sangat memaksimalkan media sosial (medsos) untuk berkomunikasi dengan publik.
“Sementara tokoh lain masih belum maksimal menggunakan medsos. Berbeda dengan Ganjar dan Erik Thohir, mereka sangat mengerti cara menggunakan medsos untuk komunikasi,” ujar Faisal kepada wartawan, Minggu 15 Mei 2022.
Faisal menerangkan, Erick Thohir adalah sosok pengusaha yang masuk ke politik. Latar belakang tersebut menjadi modal kuat duet Ganjar-Erick Thohir.
“Jadi ketika disandingkan antara Ganjar dan Erick Thohir menjadi sangat kuat. Karena Ganjat politikus, Erick Thohir pengusaha dan mereka bekerja dengan profesional sehingga sangat kuat,” kata Faisal.
Meski demikian, dosen UBK itu tetap mengingatkan kepada kedua sosok itu agar tetap berusaha merayu parpol agar mengusung mereka. Cara kampanye yang dijalankan akan maksimal, jika disokong dengan kinerja mesin partai.
“Kendalanya parpol, Ganjar belum punya dukung real dari partai. Erick juga bukan kader parpol. Kalau keduanya didukung partai langgengnya lebih enak,” tutup Faisal. (jp)