MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) menjadi cara Pemprov Sulbar mengejar ketertinggalan cakupan imunisasi yang turun di masa Pandemi Covid-19.
Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar bersama United Nations International Children’s Emergency Fund (Unicef) akan melakukan imunisasi serentak. Yakni imunisasi campak dan rubella dengan sasaran sekira 433 anak berusia 9 bulan hingga 12 tahun.
Konsultan Unicef Dr Evawati mengatakan, kehadiran Unicef untuk memantau seluruh kesiapan kegiatan Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak (BIAN) Tingkat Nasional tahun 2022.
“Tanggal 18 Mei akan ada pencanangan di mulainya bulan imunisasi anak Nasional, pencanangannya dilakukan secara nasional oleh Presiden dan Kemenkes dengan seluruh provinsi, termasuk Sulbar,” kata Dr Evawaty saat ditemui Senin 16 Mei 2022.
“Kita sepakat akan dilaksanakan di Sumare, Mamuju, ada sekira 433 sasaran, ada dua kegiatan 9 bulan sampai dibawah 12 tahun akan diberikan vaksinasi campak dan rubella,” lanjutnya.
Selain itu, pihaknya juga akan menggelar imuniasi kejar, itu diberikan kepada anak umur 12 bulan sampai 59 bulan, itu untuk melengkapi vaksinasi polio.
Ia menjelaskan, itu dilakukan lantaran selama ini cakupan imunisasi Sulbar masih rendah karena pandemi covid-19, sehingga mengakibatkan cakupan imunisasi rutin lengkap anak menjadi rendah.
Untuk mencapai kekebalan kelompok, maka cakupan imunisasi rutin harus mencapai minimal 95 persen secara merata di seluruh wilayah, sampai unit terkecil yaitu tingkat desa atau kelurahan.
“Dua tahun terakhir kita tergerus karena Covid-19, cakupan Sulbar masih dibawah target, baru sekitar 81 persen, karena kita target 95 persen,” jelasnya.
Sehingga, upaya pemenuhan Imunisasi anak harus terus digencarkan agar kesehatan anak dapat terjaga, juga agar anak terhindar dari penyakit yang bisa saja muncul salah satunya campak dan rubella
“Campak dan rubella kalau KLB ada, kalau kita mau data secara survailans banyak, yang kita takutkan campak rubella itu bisa anak menulari ibu. Kalau anak menulari ibu hamil itu bisa berdampak pada janin, janin bisa lahir cacat jantung, cacat pendengaran, cacat pernafasan,” ucapnya.
Ia pun berharap, campak rubella bisa hilang sehingga tidak ada lagi anak yang menulari ibu hamil.
Sementara Kepala Seksi Survailans Dinkes Sulbar Emilda Yulinda mengatakan dengan adanya pencanangan Bulan Imunasi Nasional, Sulbar segera mencapai target imunisasi nasional.
“Kita berharap Sulbar bisa segera mengejar target untuk pelaksanan bulan imunisasi ini. Kita ingin seperti provinsi lain, semua anak dari 9 bulan sampai di bawah 12 tahun bisa terimunisasi,” terangnya.
Oleh karena itu, Dinkes Sulbar mengajak seluruh lapisan masyarakat melakukan imunisasi melalui program pelayanan imunisasi BIAN untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. (idr/ham)