SURABAYA, SULBAREXPRESS – Rombongan yang menjadi korban kecelakaan di Km 712 tol Surabaya–Mojokerto (Sumo) memang sangat akrab. Mereka sudah seperti satu komunitas. Sering kumpul-kumpul di warung kopi (warkop) di Benowo Krajan III.
Sebelum pandemi Covid-19, rekreasi menjadi agenda rutin setiap tahun. Achmad Suud, pemilik warkop tersebut, mengatakan, rombongan itu hampir setiap hari nongkrong di warung miliknya. Terutama ketika ada pertandingan Persebaya Surabaya. “Wah ruame. Pasti kumpulnya di sini. Hampir setiap hari ya orang-orang itu kumpul di sini,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Masud tersebut mengaku tidak tahu soal komunitas atau kelompok yang suka rekreasi itu. Namun, pada spanduk yang menempel di bus, terdapat tulisan Group Benowo Piknik.
Kata Masud, rencana pelesir ke Dieng sudah dibahas di warungnya sejak seminggu lalu. Masud pun sempat diajak. Namun, dia memutuskan untuk tidak berangkat. “Uangnya dipakai yang lain. Itu swadaya, jadi inisiatif warga sendiri,” ujarnya.
Ketua RW 1 Benowo Krajan Didik Karyono menjelaskan, yang terlibat kecelakaan merupakan warga RW 1, RW 2, dan RW 4. Warga yang biasa kumpul-kumpul bareng tersebut memang cukup sering berekreasi. Biasanya satu tahun sekali. ”Ya kadang ke Bali, Jogja, nah ini ke Dieng,” ucapnya.
Namun, sejak pandemi Covid-19 melanda, rombongan tersebut tidak pergi ke mana-mana selama dua tahun. Karena itu, rombongan yang dimotori Nur Ra’i tersebut pergi dua kali dalam bulan ini. Sepekan yang lalu, Nur Ra’i dan keluarganya mengajak warga setempat pelesir ke Malang selama empat hari.
Didik menyatakan, kegiatan itu hanya rekreasi bersama. Bukan kegiatan rutin RT, RW, atau kelurahan. ”Jadi tidak lewat kami. Ya, cuma kumpul-kumpul, terus ayo liburan, gitu saja. Terus berangkat,” jelasnya.
Kecelakaan di Karawang
Kecelakaan maut juga terjadi di Purwasari, Karawang, kemarin sore. Sebanyak 17 pengendara motor diseruduk mobil Elf di Jalan Raya Purwasari. Kapolsek Purwasari Iptu Hasian Sibarani mengungkapkan, insiden yang terjadi pukul 16.00 itu membuat belasan pengendara motor mengalami luka parah. ’’Berdasar temuan di lapangan, ada banyak sepeda motor berserakan dan jumlah pengendara luka-luka kurang lebih 17 orang,’’ ucapnya kepada Radar Karawang kemarin.
Hingga tadi malam, tujuh orang dikabarkan meninggal dunia. Lalu, empat orang mengalami luka berat dan enam lainnya luka ringan. ’’Para korban dilarikan ke beberapa rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Siloam, Rumah Sakit fikri, dan Karya Husada Cikampek. Bahkan, korban ada yang masih berusia balita,’’ tambahnya.
Kecelakaan itu berawal dari mobil Elf bernopol T 7556 DB melaju dari arah Karawang menuju Cikampek. Setelah tiba di lokasi kejadian, tiba-tiba mobil tersebut oleng ke kanan dan menabrak pembatas jalan. Mobil lantas menuju ke jalur yang berlawanan dan menabraki para pengendara motor. (jp)