MAMUJU, SULBAREXPRESS – Dr. Akmal Malik, penjabat Gubernur Sulbar, mulai menjalani tugasnya di Mamuju. DPRD menjadi lembaga pertama yang dikunjungi gubernur.
Bersama Sekprov Sulbar Dr. Muhammad Idris DP, Akmal melakukan pertemuan bersama tiga wakil ketua DPRD Sulbar, yakni Usman Suhuriah, Abdul Halim, Abdul Rahim. Hadir pula anggota DPRD Sulbar. Pertemuan itu berlangsung di Baruga Rumah Aspirasi DPRD Sulbar, Rabu 18 Mei 2022.
Wakil Ketua I DPRD Usman Suhuriah membuka pertemuan. Ia menyampaikan, kehadiran Penjabat Gubernur menjadi suka cita bagi masyarakat Sulbar. Lantaran di tampuk kepemimpinanya banyak harapan yang disandarkan.
“Momentum ini menjadi sentuhan pertama bersama gubernur. Pertemuan ini kita berharap kedepan dapat terjalin dengan baik,” kata Usman.
Ia berharap, kedepan komunikasi yang terjalin antara DPRD bersama pemerintah provinsi bisa semakin baik. Terutama dalam memmbangun daerah. “Sehingga komunikasi antara gubernur dan jajaran bisa semakin baik dengan DPRD,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik menegaskan bahwa kehormatan baginya bisa bersilaturahmi dan hadir pada pertemuan pertamanya dengan para pimpinan DPRD.
Sehingga kehadiranya di Sulbar Akmal Malik membawa sejumlah pejabat Kemendagri. Seperti, Direktur III Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Kabag Perundang-Undangan dan beberapa lainya.
Ia mengatakan, kedatangannya di Sulbar adalan menjalankan tugas dari Presiden untuk menjadi penjabat sampai dilantiknya pejabat terpilih. Termasuk menjadikan Sulbar sebagai pilot project pembangunan daerah berbasi data.
“DPRD menjadi aktor penting dalam menjalankan penyelenggara urusan pemerintah di Sulbar. Saya akan mencoba menyesuaikan diri,” ungkapnya.
Menurutnya, sinergitas antara DPRD dan Pemprov menjadi hal utama sebagai mitra strategis dalam pembangunan daerah.
“Karena DPRD akan menyerang kami kalau ada salah, karena tugas DPRD diminta untuk melaksanakan fungsi pengawasan. Makanya DPRD sangat penting, sehingga saya minta ke Ibu Ketua DPRD, saya mau ke DPRD,” ucapnya.
Dalam momen ini ia menekankan agar data menjadi hal utama dalam pembangunan daerah. Data menjadi poin penting dalam pertemuan tersebut. “Saya mohon dukungan, saya ingin membangun harmonisasi dengan penguatan data, sehingga dalam mengkritik kita berpedoman pada data,” jelasnya.
“Kita ingin menyinkronkan data desa, data kabupaten, sehingga pembangunan bisa terbangun dengan baik. Kita ingin menjadikan Sulbar sebagai percontohan, tempat pilot project data dasar penyelenggaraan daerah dengan data desa yang presisi,” tandansya. (idr/ham)