JAKARTA, SULBAREXPRESS – Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari menyatakan hasil rapat konsinyering antara Komisi II DPR RI, pemerintah, KPU, Bawaslu, dan DKPP menyepakati anggaran Pemilu 2024 sebesar Rp 76 triliun.
Dia menjabarkan perincian anggaran Pemilu 2024 dibagi menjadi dua kategori. Pertama, anggaran kegiatan tahapan senilai Rp 63.405.969.628.000. Kedua, anggaran kegiatan dukungan tahapan senilai Rp 13.250.342.666.000.
Adapun perincian Rp 63.405.969.628.000 terkait kegiatan tahapan, di antaranya:
- Perencanaan program dan anggaran serta penyusunan peraturan Rp 2.820.649.566.
- Pemutakhiran data pemilih Rp 6.218.595.000.
- Pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu Rp 759.853.132
- Penetapan peserta pemilu Rp 542.198.061
- Penetapan jumlah kursi dan penetapan dapil Rp 530.517.815
- Pencalonan presiden dan wapres serta anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan kabupaten kota Rp 361.007.559
- Masa kampanye pemilu Rp 1.604.393.553
- Masa tenang –
- Pemungutan dan perhitungan suara Rp 41.306.318.400
- Penetapan hasil pemilu Rp 9.262.436.542
Adapun rincian anggaran Rp 13.250.342.666.000 untuk dukungan tahapan pemilu dengan perinciannya:
- Gaji Rp 6.931.119.183
- Sarana dan prasarana-Operasional Perkantoran Rp 6.319.223.483
Hasyim menjelaskan bahwa anggaran yang sudah disepakati dalam rapat konsinyering besar kemungkinan tidak akan berubah.
“Itu, kan, Rp 76 triliun untuk tiga tahun, yakni 2022, 2023, dan 2024. Nah, gambaran persetujuannya besarannya itu, tentang masing-masing tahun berapa besarnya sudah ada disampaikan KPU. Insyaallah tidak akan berubah,” kata Hasyim, seusai rapat dengan Komite I DPD RI, Selasa 24 Mei 2022.
Namun, Hasyim mempertanyakan kapan pencairan anggaran tersebut karena tahapan pemilu akan dilakukan pada 2022. “Tetapi, kan, cairnya kapan itu, 2022 ini yang anggarannya Rp 8 triliun sekian yang sudah cair baru dua triliun, masih Rp 6 triliun lagi yang belum,” pungkas dia. (jpnn)