MAMUJU, SULBAREXPRESS – Guna menyusun Indeks Keterbukaan Informasi Publik (IKIP), Komisi Informasi (KI) Pusat dan KI Sulbar menggelar focus group discussion (FGD), Selasa 24 Mei 2022.
FGD yang digelar di Mamuju ini dibuka oleh Komisioner Ki Pusat Handoko Agung Saputro. Hadir Ketua KI Sulbar Dulhaj Muchtar, Anggota KI Sulbar Andi Fahriadi, Andi Ishak Abdullah, Aisyah Rahim, dan Bahtiar Ahmad.
Dalam kesempatan ini, Handoko Agung Saputro menyampaikan, kegiatan IKIP ini sesungguhnya untuk memperkuat dan memperluas kewenangan komsioner KI, tidak hanya berkaitan dengan sengketa informasi maupun monev.
“Dengan adanya IKIP ini, maka tugas komisioner KIPjuga semakin lebar. Karena disini akan tercermin bagaimana keterbukaan informasi itu berjalan di setiap daerah. Dan ini dilihat dari berbagai sisi,” kata Handoko,
Berkaitan dengan itu, lanjutnya, maka FGD ini harus dijalankan secara tuntas bersama para informan ahli dari berbagai latar belakang. Karena ini juga berkaitan dengan kepentingan daerah untuk memperbaiki standar dan kualitas informasi kedepan.
Tim Ahli Penyusunan IKIP yang juga Mantan Ketua Dewan Pers dan mantan Wakil Ketua Komnas HAM Yosep Adi Prasetyo juga hadir memberikan penjelasan mendalam dalam kesempatan ini.
Yosep Adi Prasetyo mengemukakan, para informan ahli ini dipilih karena dianggap memiliki pengetahuan luas, bukan karena jabatannya.
Kemudian informan ahli juga dianggap tidak memiliki benturan kepentingan dengan Tim Pokja IKII daerah. Diharapkan informan ahli ini bekerja secara independen dan objektif.
“Pada akhirnya, para Infoman ahli ini yang akan memutuskan skoring untuk keterbukaan informasi di Sulbar,” ujarnya. (ham)