KM Ladang Pertiwi Tenggelam di Selat Makassar Tak Punya Ijin Pelayaran Penumpang

  • Bagikan
Sejumlah penumpang KM Ladang Pertiwi yang selamat usai kapal yang ditumpanginya tenggelam di Selat Makassar. -- antara --

MAKASSAR, SULBAREXPRESS – Otoritas Syahbandar Pelabuhan Rakyat Paotere Makassar, Sulsel, menyatakan, KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di perairan Selat Makassar, tidak memiliki izin pelayaran penumpang, tetapi hanya mengantongi izin penangkapan ikan.

“Kalau untuk status kapal, itu kapal nelayan, dan bukan kapal barang atau penumpang,” ujar Koordinator Syahbandar Pos Paotere Makassar, Nufrizal, seperti dikutip dari Antara, Minggu 29 Mei 2022.

Mekanisme untuk mendapatkan izin berlayar harus dari persetujuan dari Syahbandar Perikanan, di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sehingga pihaknya tidak mengetahui pasti izin yang dimiliki pemilik kapal tersebut. “Untuk izin persetujuan berlayar itu (diterbitkan) di syahbandar perikanan,” katanya.

Sejauh ini, kapal kayu KM Ladang Pertiwi, kata dia, tidak melaporkan kedatangan saat sandar di Pelabuhan Rakyat Paotere, maupun saat berangkat yang membawa barang dan penumpang, hingga karam di perairan Selat Makassar pada Jumat 27 Mei 2022.

“Kapal ini datangnya tidak pernah melapor, begitu juga saat berangkat tidak melapor selama kegiatan disini. Tidak pernah ada laporan. Kalau terkait penumpang yang ada di kapal itu, kami tidak tahu,” kata Nufrizal.

Selain itu, pihak syahbandar Pos Paotere telah mengeluarkan peringatan pada 26-27 Mei 2022 kepada pemilik kapal mengingat cuaca buruk terjadi selama dua hari tersebut sesuai prakiraan BMKG setempat.

“Datanya ada, karena sejak tanggal 25 Mei dan 26 Mei tidak dikeluarkan izin berlayar dari Pos, begitu pula pada tanggal 27 Mei. Sudah dikeluarkan larangan berlayar karena cuaca ekstrim,” tuturnya.

Sebelumnya, KM Ladang Pertiwi ini mengangkut puluhan penumpang dikabarkan mengalami kecelakaan laut di Perairan Selat Makassar, pada Kamis 26 Mei 2022, setelah bertolak dari Pelabuhan Rakyat Paotere Kota Makassar, menuju Pulau Liukang Kalmas, Kabupaten Kepulauan Pangkajene (Pangkep) pada Rabu 25 Mei 2022.

Dari informasi yang diterima, penumpang kapal sebanyak 42 orang, 17 orang penumpang di antaranya dinyatakan selamat setelah ditolong tiga kapal yakni, Kapal TB Sabang, TB Max dan TB Cipta pada Jumat 27 mei 2022 saat melintas di lokasi kejadian.

25 Orang Belum Ditemukan

Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Sulsel Djunaidi mengatakan, untuk perkembangan saat ini, sebanyak 17 orang dinyatakan selamat, sisanya 25 orang penumpang masih dilakukan pencarian di titik lokasi tenggelamnya kapal tersebut.

“Malam ini kita hentikan pencarian untuk sementara waktu, dan besok dilanjutkan dengan melaksanakan penyisiran di lokasi. Dari kejadian itu, sebanyak 17 orang dinyatakan selamat, selebihnya tetap dilakukan pencarian,” papar Djunaidi. (ant)

  • Bagikan