Rusia Uji Tembak Rudal Zircon, AS dan Denmark Kirim Senjata Mematikan ke Ukraina

  • Bagikan
Rudal Zircon Rusia

KIEV, SULBAREXPRESS – Rusia melakukan psywar kepada Ukraina dan negara-negara Barat. Di tengah ketegangan yang masih berlangsung, Rusia melakukan uji tembak rudal jelajah hipersonik Zircon sejauh sekitar 1.000 km.

Laporan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, rudal itu ditembakkan dari Laut Barents dan mengenai sasaran di Laut Putih. Video yang dirilis kementerian itu memperlihatkan rudal sedang diluncurkan dari sebuah kapal dan melesat ke langit.

Presiden Vladimir Putin menggambarkan rudal Zircon sebagai bagian dari generasi baru sistem persenjataan yang tak tertandingi. Rudal hipersonik mampu melesat sembilan kali kecepatan suara.

Rusia sebelumnya telah menguji Zircon dari kapal perang dan kapal selam tahun lalu. Militer Rusia mengalami kerugian besar sumber daya manusia dan peralatan selama tiga bulan invasi di Ukraina.

Namun, Rusia masih melakukan uji coba senjata tingkat tinggi untuk mengingatkan dunia tentang kehebatan Moskow dalam teknologi rudal. Bulan lalu Rusia menguji coba rudal antarbenua berkemampuan nuklir yang baru, Sarmat. Rudal itu mampu membawa 10 atau lebih hulu ledak dan bisa menjangkau Amerika Serikat (AS).
Keputusan Rusia pamer senjata baru direspons negara-negara Barat. Amerika Serikat langsung mengirim meriam howitzer, sedangkan Denmark menyerahkan rudal antikapal Harpoon.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengatakan kiriman senjata itu akan memperkuat pasukan Ukraina melawan invasi Rusia. “Pertahanan pesisir negara kami tidak hanya akan diperkuat oleh rudal Harpoon, rudal itu akan digunakan oleh tim terlatih Ukraina,” tulis Oleksiy Reznikov di akun Facebook miliknya. Menurut dia, rudal Harpoon akan dioperasikan bersama rudal Neptune Ukraina untuk mempertahankan wilayah pesisir negara tersebut, termasuk pelabuhan selatan Odesa.

Oleksiy Reznikov mengatakan pasokan rudal Harpoon merupakan hasil kerja sama sejumlah negara. Dia menyebut pengiriman dari Denmark itu berkat partisipasi teman-teman Inggris kami.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa Denmark akan menyediakan sebuah peluncur Harpoon dan rudal untuk Ukraina. Ukraina juga mendapat berbagai artileri berat seperti meriam howitzer M109 buatan AS yang memungkinkan militer Ukraina menyerang target dari jarak yang lebih jauh.

Bulan lalu pejabat senior pertahanan AS menuturkan bahwa militer AS mulai melatih sejumlah kecil pasukan Ukraina dengan menggunakan artileri howitzer dan latihan itu digelar di luar Ukraina.

Ukraina mengaku ingin mengamankan pengiriman peluncur roket ganda (MLRS) jarak jauh M270 buatan AS dan menggunakannya untuk mengusir pasukan Rusia di wilayah timur mereka.

Harpoon adalah rudal antikapal yang dapat beroperasi di segala cuaca dan menggunakan pelacak radar aktif serta mampu terbang tepat di atas air untuk menghindari cegatan. Rudal itu dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, pesawat atau artileri pesisir. Dia menyebut pengiriman dari Denmark itu berkat partisipasi Inggris.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa Denmark akan menyediakan sebuah peluncur Harpoon dan rudal untuk Ukraina. Ukraina juga mendapat berbagai artileri berat seperti meriam howitzer M109 buatan AS yang memungkinkan militer Ukraina menyerang target dari jarak yang lebih jauh.

Bulan lalu pejabat senior pertahanan AS menuturkan bahwa militer AS mulai melatih sejumlah kecil pasukan Ukraina dengan menggunakan artileri howitzer dan latihan itu digelar di luar Ukraina. Ukraina mengaku ingin mengamankan pengiriman peluncur roket ganda (MLRS) jarak jauh M270 buatan AS dan menggunakannya untuk mengusir pasukan Rusia di wilayah timur mereka.

Rusia mengeklaim pasukannya sedang melakukan operasi khusus untuk mengurangi kemampuan militer Ukraina dan menyingkirkan nasionalis radikal anti-Rusia. Ukraina beserta sekutu menyebut klaim Rusia itu sebagai dalih palsu untuk menggempur Ukraina pada 24 Februari.

Seusai meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari, Rusia memberlakukan blokade laut di pelabuhan Ukraina. Akibatnya, ekspor biji-bijian penting terhambat. Moskow juga memanfaatkan armada Laut Hitam mereka untuk melakukan serangan rudal terhadap Ukraina, yang sejak itu mulai menerima bantuan militer dari Barat. (ant)

  • Bagikan