PASANGKAYU, SULBAREXPRESS – Satu lagi nelayan yang mengalami kecelakaan saat melaut di perairan Pasangkayu, pada Minggu 29 Mei 2022, akhirnya ditemukan selamat.
Adalah M. Irwan. Pada pukul 15.30 Wita, yang mengalami kecelekaan pada Minggu 29 Mei 2022. Kabar tentang nelayan ini mengalam kecelakaan datang dari Babinsa Desa Karya Bersama, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, bahwa ada perahu nelayan terbalik di perairan daerah ini.
Kabar tersebut langsung diespon cepat Kantor Pencarian dan Pertolongan Mamuju. Kepala Kantor SAR Mamuju Muh. Arif Anwar, kemudian memerintahkan Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Mamuju Muh. Fathur Rahman menerjunkan satu tim Rescue Unit SAR Pasangkayu untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan.
Satu tim Rescue Unit Siaga SAR Pasangkayu berangkat melakukan pencarian dengan membawa peralatan berupa: satu unit Rescue Car Personel, satu rubber boat 40 pk, peralatan komunikasi, peralatan medis dan alat pendukung lainnya.
Tim SAR gabungan yang terlibat dalam pencarian tersebut, yakni: unit siaga SAR Pasangkayu, Kodim 1427 Pasangkayu, BPBD Pasangkayu, Dinas Sosial Pasangkayu, PMI Pasangkayu, dan warga setempat.
Hingga pukul 18.00 Wita, Minggu 29 Mei 2022, tim SAR Gabungan kembali ke Posko SAR Gabungan. Hasil pencairan nihil. Kemudian, Senin pagi, 30 Mei 2022, pukul 07.00 Wita, operasi SAR gabungan dilanjutkan.
Tak butuh waktu lama, akhirnya pada 08.30 Wita, Senin 30 Mei 2022, Tim SAR Gabungan menerima laporan bahwa M. Imran (25), nelayan asal Desa Karya Bersama, Pasangkayu telah ditemukan di perairan Desa Boneoge, Kabupaten Donggala, Sulteng. Ia ditemukan dalam kondisi selamat.
Ia kemudian dievakuasi menuju pesisir Desa Boneoge. Selanjutnya M.Imran dibawa pulang ke daerah asalnya di Desa Karya Bersama, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Sulbar, menggunakan Rescue Car Tipe II Personel. Dan pada pukul 12.00 Wita, M. Irwan tiba dikediamannya.
Terdampar di Tampaure
Sehari sebelumnya, Nelayan yang pertama ditemukan selamat adalah Abdul Kasim Lawarang, warga asal Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu.
Bapak kelahiran 1958 itu mulanya pergi melaut menggunakan katinting (kapal motor tradisional) pada Jumat subuh, 29 Mei 2022. Ia sendiri di perahunya. Begitu juga dengan nelayan lainnya.
Karena cuaca buruk, perahu milik Kasim dihantam ombak besar. Air masuk ke perahu, mesinnya tiba-tiba rusak. Tak bisa dinyalakan. Akhirnya, Kasim kemudian terombang-ambing di laut.
Beruntung perahunya tak tergulung ombak. Ia justru terpukul arus hingga ke bibir pantai Desa Tampaure, Kecamatan Bambaira, wilayah utara Kabupaten Pasangkayu pada Jumat petang tadi.
Saat di Tampaure, Kasim lalu meminjam telepon pak dusun. Ia kemudian mengabari keluarganya di Pasangkayu agar segera menjemputnya di Tampaure. (ndi/ham)