Takjub dengan Keindahan Bawah Laut Karampuang, Akmal Siap Promosikan ke Mancanegara

  • Bagikan
Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik saat meninjau kondisi potensi pariwisata di Pulau Karampuang, Mamuju, Rabu 1 Juni 2022. -- foto: idrus ipenk --

MAMUJU, SULBAREXPRESS – Pengelolaan sektor pariwisata di Sulbar selama ini belum sepenuhnya berjalan optimal. Salah satu penyebabnya karena pandemi Covid-19.

Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik menegaskan, sudah saatnya sektor pariwisata bangkit dan dipulihkan. Salah satu objek yang menyita perhatiannya adalah Pulau Karampuang di Kabupaten Mamuju.

Gubernur bahkan melakukan obsevasi di pulau yang merjarak 15 menit dari Kota Mamuju. Banyak hal yang perlu dikembangkan disana. “Infrastrukturnya harus kita benahi dulu,” kata Akmal di Pulau Karampuang, Rabu 1 Juni 2022.

Untuk itu, Ia akan mengajak investor untuk melakukan sentuhan di Karampuang sehingga dapat meningkatkan pengunjung. Dengan begitu juga dapat membangkitkan pelaku usaha di daerah.

“Kalau itu dilaksanakan pembenahan infrastruktur, akan banyak aktifitas penyewaan perahu ke Karampuang,” ujar Akmal.

Tidak hanya itu, menurutnya, setelah melakukan diving dengan melihat keindahan bawah laut Pulau Karampuang dirinya kini tidak ragu untuk mempromosikan Pulau Karampuang ke sejumlah negara.

Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pihak dari sejumlah negara agar mau berkunjung ke Sulbar. “Melihat lokasi diving ini sangat berpotensi,” ujar Akmal.

Akmal pun mengaku akan mengajak sejumlah divemaster bertandang ke Mamuju agar menyaksikan sendiri surga tersembunyi bawah laut Pulau Karampuang. Melalui divemaster itu juga untuk mengeksplor wisata laut Pulau Karampuang.

“Kita coba promosikan secara luas, termasuk di Pulau Balabalakang. Daerah ini sangat kaya potensinya, tinggal kita mempromosikan, kita buat paket wisata yang bagus kemudian kita jual,”jelasnya.

Dengan mendatangkan divemaster, kata Akmal, itu merupakan langkah awal dalam mendorong sejumlah event nasional di Sulbar, seperti underwater competition dan festival koral.

Hak itu sudah ia bahas bersama dengan pemerhati koral. Hanya saja di Sulbar belum memiliki data rinci mengenai koral. “Orang luar siap mengeluarkan anggaran asal kita bisa mempresentasikan koral seperti apa yang kita lestarikan,” ujar Akmal.

Menurutnya, melalui event nasional menjadi pintu orang luar masuk ke Sulbar. Dengan begitu provinsi ini akan dikenal lebih luas.

“Makanya itu saya sampaikan, pertanyaannya orang datang mau disajikan apa, sehingga SDM kita harus siap. Paket wisata harus kita siapkan,” ujar Akmal.

Selain itu Akmal Malik juga akan mendorong agar kuliner lokal dapat dikenalkan kepada orang luar. Itu setelah dirinya bersama rombongan tiba di Karampauang, menikmati sajian kuliner seperti jepa.

Akmal menyebutnya Jepa Golla, karena memang jepa yang ia cicipi itu dicampur dengan gula merah. Dan menurutnya makanan khas daerah harus dikenal lebih luas.

“Enak sekali, bagi saya kuliner seperti itu harus diperkenalkan kepada publik,” ujar Akmal.

Akmal mengatakan, beberapa hotel yang ia kunjungi di Mamuju tidak menyajikan makanan lokal. Untuk itu, ia menyarankan pemkab membuat perda tentang kuliner, agar makanan khas daerah juga disajikan atau dijual di hotel.

“Tapi bukan hotel yang bikin kuliner, tetapi masyarakat, agar ada kolaborasi UMKM dengan pihak hotel. Dan beberapa hotel di Indonesia sudah berjalan seperti itu, Mamuju perlu mengadopsi itu, ” tandasnya.(idr/ham)

  • Bagikan

Exit mobile version