JAKARTA, SULBAREXPRESS – Balapan Formula E yang merupakan perhelatan pertama di Indonesia berlangsung sukses, Sabtu 4 Juni 2022.
Pembalap Jaguar TCS Racing Mitch Evans keluar sebagai juara Jakarta E-Prix 2022 setelah finis di urutan pertama dalam balapan Formula E di Jakarta E-Prix International Circuit (JIEC).
Setelah perhelatan itu, media sosial twitter kini ramai dengan cuitan Anies. Sebanyak 43,6 ribu cuitan di twitter dan kini jadi trending topik.
Sabtu malam 4 Juni 2022, akun resmi Anies Baswedan @aniesbaswedan menuliskan kalimat menyentuh usai Formula E tuntas.
“Ketika hadir kesempatan untuk mengibartinggikan nama Ibu Pertiwi di hadapan dunia, kami tak tunda menyambutnya. Ketika tantangan bertubi hadir, kami tak lelah menuntaskannya. Ketika ragu dan cela terus disandangkan, kami katakan: biar waktu dan kerja kami yg akan membuktikannya.,” tulis akun bercentang biru itu.
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa, Tony Rosyid, melalui tulisannya berjudul “Formula E Gagal Dijegal” menyampaikan terkait jalan terjal Anies Baswedan menyelenggarakan event akbar itu.
Berikut potongan tulisannya:
Jalan berliku dan terjal telah dilalui Anies Baswedan. Ribuan kerikil tajam ada diantara banyak lembah yang mengelilingi perjalanan. Lawan mengintai dan siap menerkam di setiap sudut jalur yang dilewatinya. Takdir nampaknya terus berpihak dan Anies selalu selamat.
Tak ada kebijakan yang sepi bulliyan. Tak ada wajah yang bisa hindari hinaan. Tak ada program yang tidak dihambat, dihalangi, dicegat dan berupaya keras untuk digagalkan. Begitulah jika harus berhadapan dengan para pecundang.
Balap Formula E menjadi satu diantara yang dipertaruhkan. Dua kali diburu interpelasi, lolos. Tak dapat ijin di Monas, pindah ke Ancol. Di Ancol, disidak pula. Tempat dibilang gak layak, kurang representatif, jauh dari keramaian, persiapan tidak matang, dan macam-macam stigma kampanye hitam.
Lepas dari pengusiran, interpelasi, dan berbagai macam stigma, lalu diburu pula oleh KPK. Belum jelas alat bukti, tak ada pula tersangka, tapi terus dinarasikan di media. “Akan kami telusuri-, katanya. Opo maneh…,
Atas kegigihan, kerja yang terukur dan kolaborasi yang baik, Formula E pun akhirnya terselenggara. Tepatnya, akan terselenggara. Sabtu, tanggal 4 Juni, dunia akan menyaksikan balap Formula E di Jakarta. Ini untuk yang pertama kali. Anda masih tidak bangga?
Ingat, Jakarta itu bagian dari Indonesia. Bahkan, Jakarta itu Ibu Kota Indonesia. Ini penting digarisbawahi, karena ada yang masih berpikir Jakarta itu negara sendiri dengan Anies Baswedan sebagai presidennya. Tidak! Anda gak perlu takut dan jangan merasa ada saingan. Jakarta itu bagian dari Indonesia, dan Anies Baswedan masih sebagai gubernur. Tidak lebih dari itu. Entah 2024 nanti. Kita tunggu saja takdirnya.
70 persen tiket Formula E diborong oleh warga negara asing. Laris! Banyak peminat. Ini menunjukkan, dunia internasional punya antusias.
30 persen tiket sisanya dipersilahkan siapa saja yang berminat membelinya, termasuk penonton nasional. Penjualan via online. Mudah sekali didapat. Lagi,-lagi, ini pun “kabarnya” ada yang ngerjain. Info yang ramai di medsos, web dihack. Tiket masih ada, tapi di laman web-nya muncul kata “Sold Out”. Benarkah kabar ini? Kalau benar, maka gak ada kapok-kapoknya juga mereka mengganggu. Ampyuuuun. Siapa mereka? Ya, jangan tanya gue dong.
2024 masih lama bro. Kalau mau bersaing, pakai cara- cara yang waras. Kalau seperti ini, itu kekanak-kanakan, kata Tamsil Linrung, anggota DPD asal Sulawesi yang selalu kritis dan paling vokal itu.
Ketua DPD LaNyalla Mattaliti serukan kepada seluruh anak buahnya di DPD untuk beli tiket, dan sponsori konstituennya nonton Formula E. Ini event international, mestinya membuat bangsa ini bangga karena melalui event ini, Indonesia bisa tampil dan bicara di hadapan dunia internasional. Bukan malah coba menghalangi, menggagalkan, atau mempermalukan. Di sinilah jiwa kenegarawanan LaNyalla muncul. Sepertinya, LaNyalla mulai kesel dengan tingkah polah kekanak-kanakan sejumlah elite politik. (fajar)