BEKASI, SULBAREXPRESS – Setelah menjalankan proses pencarian beberapa hari terhadap korban kecelakaan motor bernama Wahyu Suhada (35) yang dikabarkan hilang dan tewas di aliran Kalimalang Kabupaten Bekasi telah terungkap.
Sebuah motor kawasaki KLX yang kabarnya ditabrak lari oleh sebuah toyota fortuner, hanyalah peristiwa rekayasa yang dilakukan oleh kelompok pelaku guna mendapatkan uang klaim asuransi.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion Arif menjelaskan, ide tersebut diinisiasikan langsung oleh Wahyu Suhada pelaku yang di kabarkan hilang tewas setelah kecelakaan dan tercebur di Kalimalang.
“Kami sudah curiga mulai dari olah TKP awal, dikarenakan kalau laka lantas pasti ada bekas benturan tapi ini tidak ada bekas di aspal dan tidak ada pecahan apapun di lokasi,” ucap Gidion Arif saat ditemui di lokasi kejadian, Senin 6 Juni 2022.
Secara terpisah, Kepala Bidang Pencegahan Dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi Said menjelaskan, pihaknya tidak curiga atas peristiwa tersebut karena sudah menjadi tugas utama dalam membantu kemanusiaan.
“Kalau kami dari konteks bantuan kemanusiaan, kalau ada yang melaporkan orang tenggelam dimana pun di wilayah kabupaten bekasi, kami tidak menanyakan urusan-urusan lain tetapi melakukan assesment dan langsung ke lokasi melakukan tindakan awal,” ungkap Said saat dikonfirmasi secara terpisah di lokasi kejadian.
Dalam evakuasi kemarin pihaknya sudah memperkirakan bahwa korban telah meninggal dikarenakan sudah beberapa jam dan beberapa hari tidak ditemukan setelah kabar kecelakaan.
“Kalau kami lebih daripada 3 jam itu sudah meninggal, ya kami tetap melakukan pencarian aapapun adanya sampai ketemu dan evakuasi sore kemarin resmi di hentikan,” terangnya.
Guna menjalankan proses evakuasi said menerangkan pihak BPBD Kabupaten Bekasi menurunkan tidak kurang 50 petugas guna melakukan penyisiran sepanjang Kalimalang.
“Kemarin penyusuran sampai 6 sampai 7 kilo melakukan penyisiran ke arah Kota Bekasi, ada 7-10 perahu yang kita kerahkan,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut Said mengungkapkan kekecewaanya setelah mengetahui kecelakaan hingga tenggelam tersebut merupakan sebuah rekayasa oleh pelaku.
“Kami sangat kecewa terlebih seluruh publik yang mengetahui tentang ini dan disayangkan yang melakukan ini saya anggap tidak memiliki hati nurani, ngerjain kepolisian, basarnas ngerjain bpbd, komunitas relawan yang Berhari-hari disini melakukan pencarian,” tutupnya. (fin)