JAKARTA, SULBAREXPRESS – Gubernur Aceh Nova Iriansyah meminta Duta Besar India untuk Indonesia Manoj Kumar Bharti yang sedang berkunjung ke Provinsi Aceh untuk menghentikan kegiatan investasi.
Sikap Gubernur Aceh tersebut sebagai respon atas dugaan penghinaan terhadap Nabi Muhammad yang dilakukan oleh dua politisi partai berkuasa India, Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal.
“Saya sudah minta Dinas Teknis dan Staf khusus untuk mengakhiri kegiatan Dubes India di Banda Aceh. Kita keberatan sekali terhadap pernyataan 2 politisi India dari partai penguasanya,” tulis Nova Iriansyah di akun Twitter resmi miliknya yang dikutip, Kamis 9 Juni 2022.
Nova mengatakan, sikap itu dilakukan karena Aceh merupakan daerah yang menerapkan syariat Islam, sehingga pernyataan dua politisi di India itu juga melukai hati warga wilayah tersebut.
Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendukung sikap tegas Gubernur Aceh tersebut. DPRA juga mengutuk pihak India atas penghinaan Nabi.
“Kita dukung dan apresiasi (Gubernur Aceh) dengan sikap itu. Kita juga mengutuk mereka yang menjadikan agama sebagai alat berpolitik,” kata Wakil Ketua DPRA, Safaruddin.
Safaruddin mengatakan, dukungan yang sama juga disampaikan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, pihaknya meminta Dubes India beserta rombongan agar segera angkat kaki dari Aceh.
“Kita minta rombongan Dubes India yang saat ini sedang ada kegiatan di Banda Aceh untuk segera angkat kaki,” ujarnya. Safaruddin tak menjelaskan kegiatan apa yang sedang diikuti Dubes India tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Juru bicara (Jubir) nasional dari Partai Bharatya Janata Party (BJP) di India, Nupur Sharma angkat bicara terkait dugaan penghinaan terhadap Nabi Muhammad yang dilakukannya saat debat di sebuah stasiun televisi India.
Nupur Sharma mengatakan hinaannya kepada Nabi Muhammad karena keyakinannya juga dihina. Dia berujar, dewa mereka yang bernama Mahadev dihina dan disebut air mancur.
Saya telah menghadiri debat TV selama beberapa hari terakhir di mana Mahadev kami dihina dan tidak dihormati terus menerus,” katanya melalui Twitter-nya @nupurSharmaBJP, dikutip Selasa 7 Juni 2022.
Secara mengejek dikatakan bahwa itu bukan Shivling tapi air mancur. Shivling juga diejek dengan membandingkannya dengan rambu dan tiang pinggir jalan di Delhi,” imbuhnya.
Namun demikian, Sharma meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Dia juga menarik pernyataannya yang dianggap menghina Nabi.
“Jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti perasaan keagamaan siapa pun, dengan ini saya menarik pernyataan saya tanpa syarat. Tidak pernah ada niat saya untuk menyakiti perasaan keagamaan siapa pun” ucapnya. (fin)