Buntut Penghinaan Nabi Muhammad, Ketua Menteri India: Kenapa Harus Minta Maaf?

  • Bagikan
Ketua Menteri di Negara Bagian Maharashtra, India, Uddhav Thackeray

INDIA, SULBAREXPRESS – Ketua Menteri di Negara Bagian Maharashtra, India, Uddhav Thackeray angkat bicara terkait kecaman dari negara-negara Islam dan Arab atas kasus penghinaan Nabi Muhammad yang dilakukan oleh juru bicara partai berkuasa, The Bharatiya Janata Party (BJP) bernama Nupur Sharma.

Uddhav Thackeray mengatakan, ulah politikus BJP berimbas ke negara India. Padahal katanya, apa yang dikatakan oleh Nupur Sharma terkait Nabi Muhammad, tidak mewakili negara India.

“Apa yang dikatakan juru bicara (BJP) itu tidak masuk akal. Dia menghina Nabiā€¦ Apa perlunya? Mengapa?,” kata Thackeray saat berpidato di rapat umum Swabhiman Shiv Sena di Aurangabad dilansir dari The Indian Express, dilansir Jumat 10 Juni 2022.

“Karena juru bicara BJP, negara dihina. Negara-negara Timur Tengah dan Arab telah memaksa negara untuk meminta maaf,” ujarnya.

“Pendirian BJP tidak bisa menjadi pendirian negara. Kejahatan itu dilakukan oleh BJP dan bukan negara. Mengapa kita harus meminta maaf? Mengapa negara harus menderita dan malu karena juru bicara BJP?” tambahnya.

Dia mengatakan bahwa, kasus penghinaan Nabi Muhammad berujung panjang. Dia mengatakan, lantaran kasus itu, Perdana Menteri dihina dan negara harus menghadapi rasa malu.

Seperti diketahui, beberapa negara Arab, termasuk UEA, Qatar dan Bahrain, menyatakan keprihatinan yang kuat atas komentar penghinaan terhadap Nabi.

BJP telah menangguhkan Sharma dari keanggotaan utama partai pada Ahad lalu. Juru bicara BJP Delhi, Naveen Kumar Jindal, yang juga membuat pernyataan menghina Nabi Muhammad di Twitter, dikeluarkan dari partai pada 5 Juni.

Nupur Sharma sebelumnya telah angkat bicara terkait penghinaan terhadap Nabi Muhammad yang dilakukannya saat debat di sebuah stasiun televisi India.

Nupur Sharma mengatakan hinaannya kepada Nabi Muhammad karena keyakinannya juga dihina. Dia berujar, dewa mereka yang bernama Mahadev dihina dan disebut air mancur.

“Saya telah menghadiri debat TV selama beberapa hari terakhir di mana Mahadev kami dihina dan tidak dihormati terus menerus,” katanya melalui Twitter-nya @nupurSharmaBJP, dikutip Selasa 7 Juni 2022.

“Secara mengejek dikatakan bahwa itu bukan Shivling tapi air mancur. Shivling juga diejek dengan membandingkannya dengan rambu dan tiang pinggir jalan di Delhi,” imbuhnya.

Sharma mengatakan, dia tidak mentolerir penghinaan terhadap keyakinannya. Sehingga pernyataannya yang disebut menghina Nabi Muhammad, merupakan tanggapan terhadap penghinaan atas keyakinannya.

“Saya tidak bisa mentolerir penghinaan dan ketidakhormatan terus-menerus ini terhadap Mahadev kami dan saya mengatakan beberapa hal untuk menanggapinya” ujarnya.

Namun demikian, Sharma meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Dia juga menarik pernyataannya yang dianggap menghina Nabi.

“Jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti perasaan keagamaan siapa pun, dengan ini saya menarik pernyataan saya tanpa syarat. Tidak pernah ada niat saya untuk menyakiti perasaan keagamaan siapa pun,” ucapnya. (fin)

  • Bagikan