WORLD Health Organization (WHO) kini tengah mempelajari adanya laporan temuan virus cacar monyet atau Monkeypox dalam cairan sperma pasien.
DNA virus dalam cairan sperma sejumlah pasien cacar monyet tersebut ditemukan di Italia dan Jerman. Penelitian dan riset dilakukan untuk mengetahui kemungkinan apakah cacar monyet bisa ditularkan melalui hubungan seksual.
“Kita perlu fokus pada cara penularan yang paling sering terjadi. Jelas dilihat bahwa penularan ini berkaitan dengan kontak kulit,” ujar manajer insiden cacar monyet di WHO Eropa, Catherine Smallwood, pada Rabu 15 Juni 2022.
Menurutnya, lebih dari 1.300 kasus cacar monyet telah dilaporkan oleh 30 negara. Terutama di Eropa sejak awal Mei lalu. Sebagian besar kasus dilaporkan menimpa laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki (gay).
Dari berbagai temuan kasus tersebut, WHO meyakini virus itu dapat ditularkan lewat kontak dekat antar manusia. Namun, belum diketahui hasil dari penelitian tersebut. WHO masih terus melakukan riset untuk memperkuat kesimpulannya. (fin)