MAMUJU, SULBAREXPRESS – Menghadirkan Tim Pakar Tata Kelola Pemilu KPU RI Dr. Ferry Daud Liando dan Tenaga Ahli Sekjen KPU RI Santo Gotia, KPU Sulbar menggelar Pelatihan Dasar (Latsar) Tata Kelola Pemilu di aula Kantor KPU Sulbar, Jumat 17 Juni 2022.
Kegiatan diikuti tujuh Satuan Kerja (Satker) KPU di Sulbar, berjumlah 129 ASN lingkup KPU Sulbar.
Di kesempatan ini, Dr. Ferry yang juga dosen Universitas Sam Ratulangi menyajikan materi dengan menekankan peranan sekretariat KPU yang sangat menentukan kualitas proses pemilu,
“Sekretariat itu bukan kelas dua di lingkup KPU. Dalam proses atau tata kelola Pemilu, sekretariat memiliki tugas mendukung agar Pemilu berjalan baik,” ujar Dr. Ferry dalam paparan materi yang disimak serius peserta.
Menurutnya, hirarki di KPU membagi tugas dan kewenangan antara komisioner dan sekretariat yang berfungsi agar ada keteraturan sebagai alat pencapaian tujuan.
“Proses yang baik akan menentukan hasil yang baik pula. Sekretariat juga merupakan aktor penting dalam proses penyelenggaraan pemilu,” imbuh peneliti isu-isu kepemiluan di Indonesia ini.
Ia menambahkan, untuk memperkuat kelembangaan KPU diperlukan konsolidasi organisasi; soliditas dan kapasitas kelembagaan dan individu.
Divisi SDM KPU Sulbar Sulbar Adi Arwan Alimin mengatakan, Latsar Tata Kelola Pemilu yang digelar KPU RI bertujuan agar seluruh ASN KPU memahami fungsi dan wewenang dimiliki.
“Agar ASN kita memiliki pengetahuan tentang tujuan Pemilu dan konstribusi sekretariat KPU bagi kesuksesan Pemilu,” ujar Adi Arwan.
Di tempat yang sama, Sekretaris KPU Sulbar Dr. Bachtiar mengatakan, “Berdasarkan teori pendidikan dikatakan bahwa tingkatan orang belajar ada empat pilar. Dimulai dari tingkat paling rendah, learning to not, learning to know, learning to be, dan pilar ke empat, learning to live together. Mudah-mudahan materi latsar dapat diserap maksimal,” harapnya.
Ketua KPU Sulbar Rustang saat membuka Latsar ini mengemukakan, ada empat hal yang harus ditekankan. Pertama soliditas, kedua integritas, ketiga mentalitas dan sikap profesional.
“Tentu pemahaman tentang kepemiluan itu harus diangkat, harus ditambah lagi, harus di-support, sehingga kita semakin profesinal dalam bekerja. Saya berharap kepada tim pakar dan ahli, benar-benar diarahkan,” harap Rustang.
Ia menekankan, kesuksesan KPU dilihat dari dua hal. Sukses pelaksanaan tahapan, yang kedua sukses pertanggungjawaban pelaksanaan. (hms/ham)