MAMUJU, SULBAREXPRESS – Memantau ketersediaan pangan jelang Idul Adha 1443 H, Tim Pengendali Inflasi Daerah Pemkab Mamuju melakukan monitoring di pasar tradisional. Itu dimulai dari Pasar Sentral hingga Regional Mamuju.
Tim yang dipimpin Asisten II Pemkab Mamuju DR. Khatma Ahmad menyisir pasar sembari berkomunikasi dengan sejumlah pedagang. Hasilnya diperoleh catatan kenaikan harga pada sejumlah bahan pangan yang cukup signifikan, terutama semua jenis cabe dan bawang.
Khatma Ahmad mengatakan, lonjakan harga kali ini ternyata juga banyak dipengaruhi oleh dampak cuaca yang menyebabkan sejumlah petani pemasok bahan pangan mengalami gagal panen. Sehingga pasokan terbatas, sementara permintaan jelang lebaran meningkat.
Hal tersebut dibenarkan oleh salah seorang pedagang di Pasar Regional Mamuju Aulia. Ia mengaku dalam sepekan terakhir memang terjadi kenaikan harga bahan pangan, utamanya semua jenis cabe. Biasanya Rp 30.000 per Kg, sekarang menjadi Rp 60.000 per Kg. “Sekarang naik 2 kali lipat,” kata dia.
Untuk gejolak harga, Pemkab Mamuju melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah akan membuka Pasar Murah Kamis-Jumat, 7-8 juli 2022 di Lapangan Ahmad Kirang Mamuju.
Sejumlah kebutuhan pangan akan dijajakan dengan harga murah, termasuk gas LPG 3 Kg akan disiapkan 3.00 buah dengan harga Rp 18.500 per tabung. Ada pula minyak goreng curah dengan harga Rp 13.000 per liter.
Karena pasokan masih terbatas, untuk penukaran tabung LPG, semua pembeli diminta menyertakan foto copy KK. Sementara untuk pembelian minyak curah dengan memperlihatkan foto copy KTP.
Adapun komoditi atau bahan pangan yang akan di jual di Pasar Murah, antara lain: gula pasir, bawang merah, bawang putih, minyak kemasan, tepung terigu, tepung rosebrand, sirup DHT, telur, ayam potong, daging kerbau, beras, dan cabe.
Rencananya, untuk memeriahkan pasar murah ini, Pemkab Mamuju mengagendakan senam bersama di Lapangan Ahmad Kirang pada Jumat 8 Juli 2022. (*/ham)