MAMUJU, SULBAREXPRESS — Pimpinan Balai Karantina Hewan Mamuju Agus Karyoni menjelaskan, sejak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terdeteksi, sampai tanggal 5 Juli, sama sekali belum ada hewan yang terjangkit virus tersebut di Sulbar.
“Dari 5 Mei sampai 5 Juli, Sulbar telah mengeluarkan 4.946 ekor sapi, Kambing sebanyak 10.192 ekor. Totalnya 15.138 hewan ternak, dan dinyatakan bebas dari penyakit mulut dan kuku, karena taleh melalui masa karantina 14 hari,” kata Agus, Selasa 5 Juli 2022.
Ia mengaku, sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Ketapang dan sudah melaksanakan monitoring check poin di Polewali Mandar dan Mamuju Tengah, termasuk melakukan penyemprotan disinfektan pengangkut hewan ternak.
Disebutkan, di Pelabuhan Simboro Mamuju dan PPN Palipi Majene yang menjadi akses keluar dan masuk hewan ternak, juga telah dilakukan antisipasi, seperti melarang masuk hewan ternak yang tidak memiliki surat kesehatan hewan.
Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulbar Muhtar mengatakan, Sulbar memang menjadi penghasil ternak di Pulau Sulawesi. Untuk hewan yang ada di Sulbar harus melalui pengawasan dan sertifikasi kesehatan hewan.
“Kami akan terus melakukan pemantauan dan besok kami akan menurunkan dokter dan para medis untuk pelaksanaan hewan kurban. Ada 21 orang tim yang akan dibagi di seluruh daerah,” ujarnya.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulbar Amri Ekasakti juga memastikan seluruh hewan yang ada di Sulbar bebas dari virus PMK.
Pihaknya, juga mengaku akan segera mendirikan posko dari akses masuk Pasangkayu, dan akses masuk Polewali Mandar. Ini sebagai langkah pencegahan hewan masuk di Sulbar, termasuk di pelabuhan.
“Itu sesuai arahan Pak Gubenur. Kami akan terus memantau serta melakukan sosialisasi, sehingga masyarakat yang memiliki hewan memahami persis apa yang terjadi,” tandasya. (*/ham)