MAMUJU, SULBAREXPRESS – Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik melayangkan surat teguran kepada Bupati Mamasa Ramlan Badawi. Itu sebagai buntut dari adanya informasi viral murid di SDN 010 Saluang, Kecamatan Mambi, yang tidak belajar karena guru kerap tidak hadir.
“Masalah pendidikan harus menjadi perhatian dari pemerintah. Adanya informasi viral terkait murid SD yang tidak belajar saat ke sekolah sungguh sangat memprihatinkan,” kata Akmal Malik.
Dia menyebutkan, surat yang dilayangkan ke Bupati Ramlan Badawi karena permasalahan ini terjadi di wilayah pemerintahan Pemkab Mamasa.
Pemerintah di bawah kendali Ramlan Badawi harus melakukan evaluasi terkait sistem pendidikan yang tidak berjalan maksimal di wilayahnya.
“Kami meminta penjelasan lengkap juga dari Pemkab Mamasa melalui Pak Bupati terkait dengan kondisi yang terjadi, seperti apa kendala guru tidak hadir dan lainnya,” tutur Dirjen Otda Kemendagri ini.
Kalau kondisi yang terjadi, guru dengan status sebagai ASN memang melalaikan kewajiban mengajar, maka harus ada sanksi tegas.
Pemberian sanksi juga selayaknya diberikan kepada semua perangkat terkait yang membuat sistem pembelajaran tidak berjalan baik, khususnya di SDN 010 Saluang, Mambi.
“Tapi, kondisi ini juga memberi kita peringatan agar sistem pendidikan di Sulbar harus dievaluasi. Apakah sudah berjalan baik, pelayanan pendidikan ini sudah maksimal atau belum. Atau memang ada permasalahan yang membuat proses belajar-mengajar tidak bisa optimal berjalan,” tutur Akmal Malik.
Langkah tegas Akmal Malik ini merupakan sikap dari informasi viral di media dan media sosial yang menunjukkan murid sekolah dasar di Kabupaten Mamasa, mengadu ke Presiden Jokowi karena gurunya jarang masuk sekolah.
Dua murid yang bersekolah di SDN 010 Saluang, Kecamatan Mambi ini terekam kamera dan terlihat membentangkan tulisan yang berisi keluh kesahnya usai selama ini jarang mendapatkan pelajaran dari gurunya.
“Pak Presiden Jokowi, kami jarang sekolah karena bapak guru jarang datang ke sekolah,” demikian isi tulisan yang dibentangkan salah satu murid.
“Kami membutuhkan pendidikan yang layak. Kami membutuhkan guru yang selalu datang ke sekolah,” isi tulisan yang dibentangkan murid lainnya.
Foto ini diketahui pertama kali dibagikan di Facebook oleh si pemilik akun yang bernama Achmad Faisal Dinejad pada Senin 11 Juli 2022 lalu.
“Ini merupakan kritik bagi pemerintah daerah. Harus disikapi dan dicarikan solusi oleh pemerintah, utamanya Bupati Mamasa. Teguran kami layangkan untuk mengingatkan jangan lalai dalam pengawasan pelayanan ke masyarakat, khususnya di bidang pendidikan,” pungkas Akmal. (*)