JAKARTA, SULBAR EXPRESS – Kuasa hukum keluarga Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak sudah meminta penyidik Polri mencekal (cegah tangkal) tujuh squad atau Aide de Camp (ADC) alias ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo.
Hingga kini belum diketahui pasti apakah Mabes Polri sudah mencekal 7 polisi tersebut atau belum. Yang pasti, enam dari tujuh anggota squad Ferdy Sambo tersebut terakhir terlihat datang saat diperiksa di Komnas HAM pada Selasa 26 Juli 2022 lalu.
Sementara satu orang ajudan belum diperiksa. Selain itu, juga tidak diketahui pasti keberadaan tujuh anggota squad tersebut. Apakah mereka sudah diamankan penyidik atau tidak.
Begitu pula dengan status hukumnya. Apakah terperiksa, saksi atau tersangka juga belum jelas. Sejauh ini, tidak ada data atau keterangan resmi yang menyebutkan daftar nama ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Namun, foto Irjen Ferdy Sambo bersama delapan ajudannya bisa sedikit menguak informasi tersebut. Foto seluruh semua ajudan Ferdy Sambo dan keluarga diketahui diunggah oleh Roslin Emika, tante Brigadir J melalui akun Facebook miliknya pada Rabu 13 Juli 2022 lalu.
Ferdy yang memakai pakaian dinas upacara (PDU) tampak berdiri bersama delapan ajudannya.
Dari foto yang beredar ke-8 squad Ferdy Sambo itu adalah:
- Bharada Lumiu (Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E)
- Bharatu Prayogi
- Briptu Daden
- Brigadir M. Marey (berjenggot lebat)
- Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat Brigadir J (meninggal dunia)
- Bripka Ricky
- Brigadir … (nama tidak jelas terlihat)
- Bharada … (nama tidak jelas terlihat)
Menurut Kamaruddin, tujuh squad tersebut patut diperiksa. Sebab, diduga ada kemungkinan keterlibatan para ajudan tersebut. Setelah otopsi ulang dilakukan, Kamaruddin menduga keras Brigadir J adalah korban pembunuhan berencana.
“Dari beberapa saksi yang saya tanyai dan bukti-bukti digital yang kami miliki, saya menduga keras ini adalah pembunuhan berencana. Karena itu, saya sudah meminta kepada penyidik untuk mencekal tujuh squad Irjen Ferdy Ssambo atau dan siapapun yang diduga terlibat,” tegas Kamaruddin dalam tayangan live streaming di YouTube Hendro Firlesso seperti dikutip FIN pada Minggu, 31 Juli 2022.
Menurutnya, upaya pencekalan itu penting. Sebab, untuk mencegah mereka melarikan diri ke luar negeri.
“Karena jangan sampai jika suatu saat jadi tersangka mereka sudah ada di luar negeri. Karena itu, sudah saya ingatkan jauh-jauh hari kepada penyidik. Terutama pak jenderal yang memimpin penyelidikan ini supaya mencekal orang-orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan Brigadir J,” terang Kamaruddin.
Dia berharap sesuai amanat dan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), kasus ini dapat diungkap secara transparan.
“Kita percaya kepada presiden agar kasus ini dibuka saja. Jangan ditutup-tutupi,” pungkasnya. (fin)