JAKARTA, SULBAR EXPRESS – Wakil Ketua forum Guru Lulus Passing Grade Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (GLPGPPPK) Hasna menilai pendataan honorer memberikan dampak positif.
Honorer yang sudah lama mengabdi tidak perlu cemas namanya digeser oleh yang baru.
“Jika data honorer dikunci dalam database BKN, otomatis yang mengaku-ngaku honorer tidak bisa masuk meskipun punya backing-an kuat dan modal banyak,” kata Hasna kepada jpnn.com (grup sulbarexpress.co.id), Selasa 9 Agustus 2022.
Selain itu, lanjutnya, oknum pejabat yang menghalalkan segala cara untuk menguntungkan diri tanpa berpikir banyak hati tersakiti akibat ulahnya, tidak bisa berkutik lagi.
“Oknum pejabat nakal mati kutu dengan SE Menpan-RB tentang pendataan tenaga non-ASN di instansi pusat dan daerah,” ujarnya.
Gebrakan Pelaksana tugas (Plt) Menpan-RB Mahfud MD dinilai Hasna sangat membantu mengatasi data honorer K2 guru, administrasi. Juga honorer non-kategori guru dan administrasi.
Jangan sampai ada lagi yang tercecer dan mempermainkan data honorer. Kalau perlu, kata Hasna, sekalian bukti foto yang sudah dijilid, dokumentasi waktu mengawas ujian bagi guru atau data absensi serta slip gaji yang ditandatangan. “Itu bukti yang tidak bohong,” ucapnya.
Pendataan honorer sampai 30 September 2022, menurut Hasna, kecil kemungkinan ada tambahan honorer baru yang belum sebulan kerja.
Dia mengapresiasi langkah Mahfud MD untuk menciptakan honorer yang benar-benar mengabdi jadi pengangkatan honorer ke depannya tidak kacau lagi. Itu adalah gebrakan terbaik Kemenpan-RB untuk tidak ada lagi honorer siluman setiap pendataan
“Semoga ke depannya lebih baik lagi dan Indonesia terbebas dari segala macam perbuatan tercela dalam menuntaskan masalah honorer yang dari tahun ke tahun tidak selesai,” pungkas Hasna. (jpnn)