Satlantas Polres Polman Bantu Sembako dan SIM Gratis untuk Pasutri Penyandang Disabilitas

  • Bagikan
Kasat Lantas Polres Polman Iptu Setiyaji memberikan bantuan kepada keluarga penyandang disabilitas di Polman, Jumat 12 Agustus 2022. -- foto: ahmad gazali --

POLMAN, SULBAR EXPRESS – Tersiarnya kabar pasangan suami istri (pasutri) penyandang disabilitas Zainudin (43) dan Kartini (39) yang bertahan hidup di rumah tidak layak huni (RTLH) di Desa Pasiang Kecamatan Matakali, Kabupaten Polman, Sulbar, menggugah kepedulian sejumlah pihak.

Kabar pasutri ini sampai ke telinga Kasat Lantas Polres Polman Iptu Setiyaji. Karena itu dua unit kendaraan dinas roda empat ditumpangi menuju rumah pasutri tersebut membawa sejumlah bantuan paket sembako.

Setibanya di sana, Kasat Lantas lalu memberikan sejumlah uang tunai dan paket makanan kemasan kepada Kartini, istri Zainudin.

Selain itu, Kasat lantas juga berjanji mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM ) kepada Zainudin secara gratis sebagai kepala keluarga yang berprofesi sebagai tukang ojek.

“Insya Allah, jika kami punya rejeki kami akan kembali mengganti atap rumbia rumahnya yang bocor agar keluarga ini tidak lagi basah kehujanan di rumahnya sendiri,” ujar Iptu Setiyaji di rumah Zainudin, Jumat 12 Agustus 2022.

Kartini yang menerima bantuan ini merasa terharu. Sebab baru kali pertama ia mendapatkan bantuan yang diantar langsung personel kepolisian.

“Alhamdulillah, terima kasih bantuannya pak Kasat Lantas, karena memang yang susah itu kebutuhan makanan sehari-hari. Karena penghasilan suami saya kadang hanya Rp 10.000 bahkan kadang tidak ada,” tuturnya ditemani anak keduanya.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Pasiang Muhammad Amin menyampaikan terima kasihnya ke personel Satlantas  Polres Polman yang sudah berkenan membantu warganya. Ia mengaku telah mengusulkan data keluarga Zainuddin dalam program bantuan bedah rumah.

“Saya prioritaskan rumah Zainudin diusulkan pada bantuan bedah rumah, ” paparnya.

Rumah reot Zainudin berukuran 5 x 7 meter, jaraknya sekira 1 kilometer dari Kantor Desa Pasiang. Dindingnya terbuat dari papan yang kini sudah lapuk. Kemudian bagian yang bocor ditambal dengan terpal plastik bekas.

Rumah ini tak memiliki kamar mandi atau sarana MCK. Untuk mandi dan mencuci, keluarga ini terpaksa harus ke sungai yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya.

Atapnya berdaun rumbia yang sudah kering juga dillapisi plastik sana-sini agar tidak bocor saat hujan turun. Terdapat belasan plastik bekas menambal atap rumah itu.

Diketahui, Pemkab Polman tahun ini menggelontorkan Rp 3 miliar untuk program bantuan bedah rumah. Kendati demikian, anggaran tersebut belum bisa menyentuh semua rumah tidak layak huni di wilayah Polman. (ali/ham)

  • Bagikan