POLMAN, SULBAR EXPRESS – Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Polman, Sulbar, membuat konsep infrastruktur wisata religi terpadu di Desa Mirring Kecamatan Binuang.
Konsep tersebut bila terwujud, diharapkan menjadi ikon baru Bumi Tipalayo.
“Kami memilih Binuang karena di situ merupakan titik nol penyebaran agama islam di Polman,” kata Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Polman Baharuddin saat ditemui di ruangannya, Jumat 26 Agustus 2022.
Dalam konsep wisata religi ini akan dibangun Masjid Terapung di atas laut yang mengambil nama seorang ulama tersohor di Polman , Syech Al-Ma’roof Al-Maghribi. Selain itu konsep ini juga merancang pembangunan jembatan yang menghubungkan tiga pulau di Kecamatan Binuang.
“Kami hadirkan wajah baru Polman dengan konsep ini, jembatan yang akan dibangun mirip Jembatan Suramadu. Di sekitarnya nanti kita buat jejeran kios jajanan kuliner pas di tikungan Desa Mirring. Sebagai kepala bidang, saya hanya menjual konsep tergantung disetujui atau tidak,” jelas Baharuddin.
Menurut Baharuddin, bila terwujud, pembangunan konsep wisata religi ini akan menjadi proyek multiyears.
Kata dia, taksiran anggaran tahap awal saja bisa mencapai Rp 500 miliar.
“Kalau semuanya selesai termasuk jembatan yang membelah lautan sepanjang 1,2 kilometer itu butuh anggaran triliunan rupiah,” paparnya.
Baharuddin menambahkan, butuh waktu selama dua minggu untuk merancang konsep sarana infrakstruktur wisata religi tersebut. Mulai dari mempertimbangkan struktur tanah di sekitar lokasi serta mendesain bangunan jembatan dengan memilih material yang tahan karat.
“Sebenarnya ulama penyebar agama Islam pertama di tanah Mandar itu Syekh Abdul Rahim Kamaluddin, tapi yang ada makamnya di pulau itu Syekh Al-Ma’roof, sebab itu namanya dijadikan nama masjid di konsep ini,” tuturnya. (ali)