MAJENE, SULBAR EXPRESS – SMPN 4 Majene bekerjasama Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Gizi Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) melakukan Penyuluhan Anemia Putri bagi Remaja Putri (Rematri) di ruang Laboratorium IPA SMPN 4 Majene, Sabtu 27 Agustus.
“Kegiatan ini, sebagai upaya mempersiapkan kesehatan untuk calon ibu rematri dan memberikan pemahaman awal bagi rematri sebelum memasuki tahap berumah tangga dan melahirkan anak,” terang Plt Kepala SMPN 4 Majene Hj. Andilah.
Dengan dasar pemahaman kesehatan yang baik, Andilah mengharapkan para calon ibu dapat memberikan pola asuh yang baik sehingga anak yang dilahirkan kelak, sehat lahir dan batin terhindar dari stunting.
“Kita sangat menyambut baik kegiatan tentang kemitraan dengan kampus, khususnya Fakultas Ilmu Kesehatan, karena SMPN 4 Majene merupakan SKK (Sekolah Siaga Kependudukan) Paripurna Semester I yang ditetapkan Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN nomor: 1506/PD.04/D3/2022. Sebagai sekolah SSK,” sebutnya.
Selain itu, SMPN 4 Majene telah mengintegrasikan materi kependudukan ke dalam Mata Pelajaran (Mapel), dimana salah satu muatannya adalah upaya pencegahan stunting.
“Kegiatan ini juga merupakan perwujudan dari salah satu misi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Majene 2016-2021, yaitu Mewujudkan Sumber Daya Manusia dan Masyarakat Majene yang Berkualitas dengan Misi I, serta mewujudkan salah satu misi sekolah, yaitu menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” urainya.
Penyuluhan ini lanjutnya, dilakukan Dosen Prodi Gizi Unsulbar Supiati tentang ciri-ciri anemia dan upaya pencegahannya, serta menjelaskan mengapa rematri yang dijadikan sebagai sasaran penyuluhan.
Rematri setelah masuk tahap remaja akan secara berkala setiap bulan mengalami menstruasi sehingga kehilangan darah secara alami sehingga rentan terhadap anemia. “Rematri seiring bergilirnya waktu akan memasuki pase berumah tangga dan melahirkan anak,” tuturnya.
Ia menambahkan, jika kesehatan tidak dipersiapkan dari masa remaja, maka calon ibu nantinya dapat melahirkan anak yang kurang sehat termasuk stunting.
“Bersama mahasiswa dari Prodi Gizi, yaitu ibu Supiati mengemas kegiatan penyuluhan dalam bentuk seruan bersama seluruh siswi kelas 8 dan kelas 9 SMPN 4 Majene,” pungkasnya. (hfd)