MAJENE, SULBAR EXPRESS – Wakil Bupati Majene Arismunandar kembali mengingatkan para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) jajarannya untuk tetap bekerja keras dalam upaya penurunan stunting di daerah ini.
“Target yang ingin dicapai tahun ini, untuk penurunan stunting, yaitu di angka 27,746 persen sesuai RPJMD 2021-2026,” ungkap Arismunandar, Senin 29 Agustus.
Dijelaskan, saat ini posisi Majene di angka 33,5 persen atau masih kurang lebih 6 persen untuk menurunkan stunting. “Ini tugas kita bersama, semua bisa dicapai kalau kita berkolaborasi bersama, kuat dan serius,” ucapnya.
Ia menyebut, diketahui bahwa posisi Majene tertinggi kedua di Sulbar. “Namun sepanjang ada komitmen melalui pelaksanaan program yang telah disusun dan disepakati tentu bisa tepat sasaran dan berkontribusi dalam penurunan stunting di Majene,” tuturnya.
Dikatakan, target penurunan stunting juga dipaparkan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting dengan membahas hasil rekonsiliasi dan audit kasus stunting di Kabupaten Majene di Hotel Amasi Lingkungan Barane Kelurahan Baurung Kecamatan Banggae Timur pada Jumat (26/08/2022).
“Rapat di hadiri seluruh anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) serta Satgas Stunting Kabupaten Majene dalam hal ini para OPD terkait,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Hasnawati menyebut, atas hasil rekonlsiliasi dan audit stunting, ditekankan agar adanya intervensi kepada OPD terkait yang masuk dalam aksi penanganan percepatan angka stunting.
“Kami sudah paparkan angka-angka yang akan di intervensi semua OPD, nanti BKKBN selaku sekretariat Satgas Stunting Majene akan membagi ke seluruh desa dan kelurahan melalui pendamping keluarga dengan melihat indikator dan resiko stunting,” akunya.
Hasnawati juga menginformasikan, telah mendapatkan lampu hijau dari BKKBN Provinsi Sulbar untuk melakukan rembuk stunting di minggu pertama dan kedua September mendatang. (hfd)