MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Mamuju mencatat terjadi peningkatan klaim pada seluruh RS di wilayah kerjanya.
“Saat ini rumah sakit hampir nanjak semua, itu bisa di cek di website. Transparan kok,” beber Kepala Cabang BPJS Kesehatan Mamuju, St Umrah Nurdin di Mamuju, Kamis 15 September 2022.
Ia menjelaskan, peningkatan penggunaan Faskes Kesehatan melonjak pascapandemi korona.
“Tahun kemarin covid-19, orang-orang takut ke fasilitas kesehatan. Saat ini sudah mau ke fasilitas kesehatan, justru itu bagus, saat ini sudah bisa ke fasilitas kesehatan,” jelasnya.
Seiring meningkatkannya masyarakat menggunakan fasilitas kesehatan, BPJS juga terus berbenah meningkatkan layanan sebagai sarana informasi bagi masyarakat khusunya peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satunya melalui aplikasi mobile JKN.
Ia mengatakan, di era keterbukaan informasi saat ini, BPJS kesehatan juga terus berbenah berupaya agar masyarakat mendapat berbagai informasi tentang layanan BPJS kesehatan.
Salah satunya berfokus pada tranformasi digital pada handphone android yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan sehingga mendongkrak tingkat kepuasan peserta JKN.
“Sekarang update informasi terkait program JKN terus dipermudah, salah satunya melalui aplikasi mobile JKN,” ujarnya.
Melalui aplikasi mobile JKN, masyarakat dapat lebih mudah mengakses berbagai fitur layanan yang tersedia dalam satu genggaman saja. Apalagi saat ini kabupaten Mamuju juga telah mencapai UHC sebagai jaminan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan.
“Alhamdulillah Universal Healt Coverage (UHC) Mamuju telah tercapai,” ucapnya.
Kepala Bidang SDM Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Cabang Mamuju, Adnan mengatakan aplikasi Mobile JKN saat ini bisa digunakan seluruh peserta untuk yang memiliki android.
“Tidak perlu lagi datang ke kantor cukup dalam genggaman, Mobile JKN sudah lengkap semua sudah ada dalam genggaman,” kata Adnan.
Selain itu, dapat mengakses layanan lain seperti untuk mengganti faskes bahkan turun kelas. Misalnya dari kelas dua turun ke kelas tiga.
“Semua ada di menu aplikasi mobile JKN. Fiturnya sudah sangat lengkap,” imbuh Adnan.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulbar, Naskah M Nabhan mengatakan perlu ada sinergi antara perusahaan media dan pihak BPJS agar informasi terkait layanan kesehatan tersosialisasi baik kepada masyarakat.
Dirinya pun mengajak kepada seluruh insan media agar mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS.
“Itu menjadi wajib agar dapat mencapai derajat kesehatan yang lebih baik,” ucapnya. (idr/chm)