Pasca Deklarasi Anies, Hubungan Nasdem dengan PDIP Makin Panas

  • Bagikan
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya dan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto

JAKARTA, SULBAR EXPRESS – PDIP menyindir keras Partai Nasdem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden atau capres pada Pilpres 2024.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Partai Nasdem sudah keluar dari Koalisi Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Hasto mengibaratkan Nasdem seperti lukisan aksi perobekan warna biru Bendera Belanda di Hotel Yamato. Hasto juga menyebut deklarasi Anies oleh Nasdem telah mengganggu konsentrasi pemerintah menangani masalah ekonomi.

Ia menilai Nasdem seakan telah memutuskan untuk keluar dari Koalisi Indonesia Maju atau koalisi pemerintahan Presiden Jokowi. Padahal, Nasdem telah berada di koalisi pemerintahan Jokowi sejak 2014 silam.

Dikatakannya, pernyataannya tersebut merupakan sebuah sudut pandangan historis yang menggambar masa sekarang.

Tak hanya itu, bahkan dia mengatakan pernyataannya tersebut juga akan menggambar masa depan. “Itu arahnya perspektif historis, menginspirasi masa kini dan akan merancang masa depan,” ujarnya.

Pernyataan Hasto Kristiyanto langsung ditanggapi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem. Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mempertanyakaan pernyataan Hasto Kristiyanto.

Dia mengaku heran, sebab PDIP justru diam ketika Partai Gerindra mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres.

“Itu klaim tak berdasar namanya. Koalisi itu didasarkan pada apa sih? Pada pencapresan seseorang? Gerindra kenapa tidak disebut lepas juga jika begitu,” katanya, Minggu 9 Oktober 2022.

Dia menyesalkan pernyataan yang keluar dari Sekjen PDIP tersebut. Padahal menurut Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR itu, Nasdem menyayangkan pernyataan Hasto.

Menurutnya, Nasdem selama ini selalu mendukung kebijakan pemerintah dan Presiden Jokowi.

“Sejauh ini menteri-menteri Nasdem selalu segaris dengan arahan Presiden Jokowi. Apa ada sikap Nasdem yang bertentangan dengan pemerintahan saat ini? Tidak!” katanya.

Willy pun heran dengan pernyataan Hasto yang seolah-olah politik itu hanya diidentifikasi dengan isu-isu permukaan soal capres.

Terlebih dengan klaim Hasto yang menyebut Nasdem telah keluar dari koalisi pemerintah hanya karena mendeklarasikan Anies sebagai Capres.

Dijelaskan Willy, politik yang berada dalam koalisi pemerintah, harusnya tidak diukur oleh jumlah jatah menteri.

“Jadi, atas dasar apa Nasdem disebut keluar dari pemerintahan? Masa ukurannya karena mencapreskan seseorang? Terlalu kerdillah cara berpikir seseorang jika begitu argumentasinya,” katanya. (fin/ham)

  • Bagikan