MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mamuju, Taslim mengatakan, Pemkab Mamuju telah bergerak dalam menangani banjir bandang di Kecamatan Kalukku. Mereka dibantu tim tanggap bencana dari TNI dan Polri serta Basarnas.
Ia mengatakan, dari data sementara yang telah dihimpun BPBD Mamuju terdapat enam titik terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Mamuju. Untuk sementara, di Kecamatan Kalukku ada 1.625 KK atau 5.271 jiwa yang terdampak banjir.
Untuk di Desa Pamulukang 130 KK atau 340 jiwa. Sinyonyoi Induk 1.121 KK atau 3.430 jiwa, dan untuk di Sinyonyoi Selatan 374 KK 1.501 jiwa.
“Ada enam titik, seperti di Kecamatan Mamuju Desa Tadui, Kecamatan Kalukku, itu ada di Kelurahan Bebannga, Sinyonyoi Induk, Kelurahan Sinyonyoi Selatan, Desa Pamulukang, Desa sondoang,” kata Taslim.
Pihaknya juga telah mendirikan posko dan dapur umum di Sinyonyoi Selatan, tepatnya di Sampoang. “Sampoang dipilih karena berada di tengah nanti kami lihat lagi untuk posko selanjutnya,” ujarnya.
Ia mengatakan, dari seluruh wilayah yang terdampak banjir dan tanah longsor, seluruhnya masuk kategori parah. Sehingga dibutuhkan penanganan secara cepat oleh seluruh tim yang ada.
“Hampir semua parah, longsor yang parah itu ada di Desa Sondoang, Desa Pamulukang, kemudian di Sampoang Sinyonyoi Selatan. Alhamdulillah jiwa korban tidak ada, sampai saat ini belum ada laporan yang masuk,” ucapnya.
Hanya saja, dari beberapa titik yang terdata ia menjelaskan ada sekira 1.500 rumah yang terdampak di Kecamatan Kalukku.
“Rumah yang terdampak itu sekitar 1.500 di Kecamatan Kalukku seperti di Sinyonyoi Induk, Sinyonyoi Selatan, Pamulukang. Kita terus lakukan pemutakhiran data,” jelasnya.
Bencana itu terjadi akibat curah hujan yang tinggi melanda Mamuju dan mengakibatkan luapan air Sungai Ranga-ranga dan Pure. (idr/ham)