MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik memberikan peringatan dini atau early warning system kondisi hutan di Desa Pammulukang dan Desa Sondoang Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, pasca banjir dan longsor pada 11 Oktober 2022 lalu.
Peringatan dini itu Akmalsampaikan setelah melakukan rapat bersama Balai Kementrian PUPR dan pimpinan OPD terkait seperti BPBD, Dinsos, dan Dinas PU di Rujab Gubernur Sulbar, Minggu 16 Oktober 2022.
Akmal menjelaskan, terkait kondisi yang terjadi pasca bencana terpenting yang dilakukan adalah mencari apa penyebabnya. Apakah karena alih fungsi lahan, atau ada aktivitas ekonomi lain di hutan.
“Setelah saya terbangkan drone, ternyata kondisi hutanya ada yang gundul, bukan cuman karena alih lahan tetapi karena hujan terjadi dan terus menggerus hutan kita,” kata Akmal.
Hal tersebut perlu penanganan dan upaya mitigasi, lantaran jika curah hujan tinggi maka itu bisa saja membentuk waduk dan itu akan akan menjadi ancaman.
“Saya sudah minta BPBD turun ke lapangan,” ucap Akmal Malik.
Bencana, lanjutnya, tidak bisa dihindari. Namun yang penting dilakukan adalah bagaimana meminimalisir kerusakan dan korban jika terjadi.
“Harus ada kesadaran masyarakat, sembari dibentuk early warning system, apakah pemdes memukul gentongan jika terjadi sesuatu, itu langkah mitigasinya,” ucapnya
Ia memerintahkan seluruh perangkat untuk mempersiapkan segala bentuk mitigasi agar hal itu menjadi perhatian serius. Apalagi BMKG telah memprediksi curah hujan akan terus meningkat.
“Ketika hujan yang biasa saja kondisinya memperhatikan, bagaimana kalau hujan yang dahsyat, ini harus waspada,” ucap Akmal Malik
Ia juga telah berkoordinasi bersama Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi terkait kondisi yang di Kecamatan Kalukku. (*)