MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Dalam Rangka Peringatan Hari Listrik Nasional ke 77, PT PLN (Persero) UP3 Mamuju menggelar Costumer Gathering sekaligus melaunching aplikasi PLN mobile.
PLN terus melakukan transformasi meningkatkan pelayanan untuk kebutuhan listrik masyarakat, khsusnya di Wilayah Sulbar. Listrik tak hanya jadi alat penerang, tetapi telah menjadi penggerak kehidupan. Listrik tidak hanya menjadi energi masa kini, tetapi juga masa datang.
Begitu disampaikan Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Mamuju Didik Krismanto pada costumer gathering bersama mitra dan pelanggan PLN yang dihadiri unsur Forkpimda dan Wakil Bupati Mamuju Ado Mas’ud.
“PLN terus melakukan transformasi untuk memberikan layanan kepada masyarakat . Memastikan eletrisasi berjalan lancar serta menjadi pioner energi listrik yang berwawasan lingkungan di masa depan,” kata Didik, Selasa 25 Oktober 2022, di Ballroom Hotel Maleo Mamuju.
Salah satu upaya sedang di genjarkan PLN adalah kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) Battery Electric Vehicle (BEV).
Itu juga seiring dengan kebijakan pemerintah melalui Perpres nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
PLN pun mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan pemasangan Sistem Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dimana saat ini kendaraan listrik sudah berkembang pesat di Indonesia harganya pun sudah terjangkau, termasuk di Sulbar.
Penyiapan sarana dan prasarana untuk pemenuhan kebutuhan mendukung program kendaraan listrik pun terus dimaksimalkan. Ia menargetkan 2023 seluruh layanan dapat on progres.
“Untuk di Sulbar saat ini belum ada SPKLU tetapi kedepan kita upayakan membangun SPKLU, jadi untuk motor saat ini dioptimalkan di rumah, untuk mobil kita akan siapkan di SPKLU di pinggir jalan,” ujarnya.
Transisi lainnya yang saat ini on progres di Sulbar yaitu program transformasi dari kompor manual ke kompor listrik.
“Kompor listrik sudah banyak di Sulbar khsusnya di Mamuju, khususnya UMKM sudah banyak untuk rumah tangga pun sudah banyak,” ujarnya.
Pihaknya pun masih menunggu regulasi resmi dari pemerintah terkait transformasi kompor manual ke kompor listrik untuk digunakan secara massif oleh masyarakat.
Tidak hanya itu, PLN juga telah bertransformasi dalam melayani pelanggan, salah satunya dengan menghadirkan layanan catat meter mandiri melalui aplikasi PLN Mobile untuk memudahkan pelanggan.
Ia mengatakan, layanan catat meter mandiri melalui PLN Mobile merupakan salah satu solusi agar pelanggan bisa memperkirakan pemakaian listrik setiap bulan. Dengan begitu, pelanggan dapat mengontrol sendiri pemakaian listrik bulanan.
“PLN juga meluncurkan New PLN Mobile. Dengan aplikasi ini layanan PLN ada di genggaman pelanggan pelanggan dapat melakukan layanan pengaduan, tambah daya, pembayaran pembacam meter mandiri, melalui smartphone pelanggan,” jelasnya.
Kesempatan itu pihaknya melaunching Komunitas kendaraan listrik Sulbar serta duta PLN mobile Sulbar.
Ia berharap dengan berbagai peningkatan dan transformasi layanan yang dilakukan PLN dapat meningkatkan costumer Esperance pelanggan dan stekholder PLN.
Wakil Bupati Mamuju Ado Mas’ud mengatakan, momentum hari listrik ini menjadi semangat dan spirit PLN untuk terus berbenah melakukan peningkatan layanan untuk masyarakat.
“Saya berharap PLN semakin maju dan berkembang terutam UP3 Mamuju bisa menjadi mitra pemerintah sekaligus menjadi penyedia listrik bagi masyarakat,” kata Ado.
Meskipun dalam asih ditemukan berbagi keluhan dari masyarakat. PLN terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik untuk pemenuhan kebutuhan listrik bagi masyarakat khusunya di Mamuju.
Ia mengatakan saat ini, listrik menjadi kebutuhan bagi seluruh elemen masyarakat. Apalagi pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai upaya mengurangi karbon agar ramah lingkungan.
Ia pun mendorong agar ketersediaan listrik di Mamuju dapat sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat, utamnya bagi daerah yang belum terjangkau listrik.
“Kami di Mamuju belum 100 persen terpenuhi listrik. Target kita masyarakat Mamuju dapat 100 persen mendapatkan listrik,” jelasnya.
Saat ini menurutnya yang menjadi kendala dari PLN adalah akses jalan yang belum sepenuhnya dapat terjangkau baik, seperti di Tapalang, Bela Kopeang, Kalumpang dan beberapa wilayah lain di Kabupaten Mamuju. (idr)