MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Pemprov Sulbar menggelar rapat koordinasi menyikapi bencana longsor dan banjir beberapa hari terakhir di Sulbar.
Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik menyampaikan, belum lama ini jalur Trans Sulawesi terganggu akibat longsor di beberapa titik, di Kabupaten Majene dan Mamuju.
Dijelaskan, jalur Trans Sulawesi ini sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian, bukan hanya Sulbar terdampak melainkan Sulsel hingga Sulteng.
“Itu berdampak terhadap perekonomian negara sehingga menjadi perhatian pemerintah pusat,” ujar Akmal Malik.
Sehingga, menurut Akmal Malik, perlu Sistem Peringatan Dini atau Early Warning System dengan fokus melakukan deteksi potensi bencana yang mengganggu jalur Trans Sulawesi.
Tentunya melibatkan seluruh kabupaten memetakan titik -titik yang perlu diwaspadai. Dengan begitu setiap stakeholder terlibat memiliki bahan dalam mempersiapkan dalam mengantisipasi di titik rawan bencana tersebut.
Apalagi, kata Akmal Malik, November-Desember, curah hujan akan sangat tinggi. Sehingga diharapkan seluruh pihak terlibat melakukan langkah antisipatif.
Langkah awal, lanjut Akmal Malik, adalah mengumpulkan data. Selanjutnya melakukan gladi dengan melibatkan seluruh kabupaten.
“Saya minta kita all out fokus mengatasi bencana, rencana kita melakukan gladi pertengahan November. Tentunya berbeda -beda penanganan bencana di setiap kabupaten,” ungkapnya.
Dijelaskan, persoalan jalan nasional tidak semata mata tugas PUPR.
“Bapak diminta tidak menyelesaikan jalannya tapi bencananya , butuh gotong royong menyelesaikan itu,” tutur Akmal Malik.
Untuk itu melalui rakor tersebut, perlu langkah strategis dilakukan oleh Pemda dan Instansi terkait melakukan kolaborasi mengantisipasi kondisi cuaca kedepan. Ia berharap pemkab di enam kabupaten lebih aktif untuk mencari langkah langkah.
“Kejadian di Majene menjadi pembelajaran dan tidak boleh terulang.
Memang ada jalur laut, tapi jangan biarkan masyarakat sendiri berpikir, akibatnya kemarin ada perisitwa perahu tenggelam. Pemkab harus bergerak. Kita tidak mau ini terulang, kita harus menjamin keselamatan masyarakat kita terjaga,” tegas Akmal Malik.
Dansat Brimob Polda Sulbar Kombes Pol Iwan Sazali mengatakan, pihaknya siap menjalankan sistem peringatan dini dan perlunya ada gladi. Tiga hal yang perlu ditekankan adalah pemetaan titik rawannya pengamanan dan penanganan di titik bencana.
“Bagaimana agar penanganan cepat, tidak berlarut-larut, termasuk penyiapan alat berat di setiap titik,” ungkapnya.
Kepala BMKG Kelas II Tampa Padang Mamuju Agus menyampaikan, Oktober adalah awal musim hujan dan masih akan terjadi dari November hingga Desember.
“Memang ada juga informasi bahwa Sulbar ada daerah hujan sepanjang tahun. Longsor dan banjir perlu diantisipasi seperti longsor yang terjadi di Majene,” ujar Agus. (*)