MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Bencana Alam maupun non alam, menjadi perhatian serius Pemkab Mamuju.
Lewat dukungan Kementerian Sosial (Kemensos) Pemkab Mamuju dipastikan telah menjadi salah satu daerah yang memiliki lumbung sosial.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mamuju Iksan Lasami menjelaskan, lumbung sosial ini adalah penyediaan bahan bantuan atau buffer stock di lokasi rawan bencana. Sehingga pendistribusian bantuan bisa lebih cepat tanpa harus lagi menunggu penyaluran dari pusat kota jika terjadi bencana.
Lanjut Iksan, tahun ini melalui Kemensos, dua kecamatan ditunjuk sebagai lokus lumbung sosial di wilayah Kabupaten Mamuju, yaitu Kecamatan Tapalang dan Kecamatan Kalukku.
“Ini seperti gudang kami yang pindah di kecamatan untuk mendekati titik-titik bencana,” tambahnya.
Meski baru terakomodasi di dua kecamatan, kata Iksan Lasami, wilayah kecamatan lain utamanya yang berdekatan juga dapat mengakses bantuan dari lumbung sosial jika terjadi kondisi bencana.
Adapun stok lumbung sosial tersebut terdiri dari makanan siap saji, makanan anak, matras, selimut, pakaian layak, popok bayi, family kits, kids ware, peralatan masak untuk pendirian dapur umum, genset, perahu karet, serta alat-alat penunjang evakuasi ketika bencana terjadi.
Fungsional Subdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (Direktorat PSKBA) Kemensos Tarwan, menerangkan bahwa pembentukan lumbung sosial merupakan program kemensos yang bertujuan untuk mendekatkan logistik bantuan ke titik-titik potensi bencana.
“Dari Kemensos kami mendistribusikan logistik bantuan yang akan ditempatkan di kecamatan melalui koordinasi dinas sosial setempat. Untuk di Mamuju sendiri ada dua kecamatan, dan di Majene juga kami sudah bentuk di satu kecamatan,” ungkap Tarwan.
“Kedepannya akan diupayakan seluruh kecamatan di Sulawesi Barat, utamanya Mamuju memiliki pos lumbung sosial,” tambahnya. (*)