MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Agenda penanaman 1,2 juta bibit mangrove di pesisir Sulbar bulan ini terancam tak sesuai harapan. Bibit belum mencukupi.
Pemprov akan memeringati hari penanaman pohon 28 November 2022. Salah satu agendanya, penanaman 1,2 juta bibit mangrove di sepanjang pesisir Kabupaten Polman hingga ke Kabupaten Pasangkayu.
Ketua Panitia Penanaman 1,2 Juta Mangrove Khaeruddin Anas menjelaskan, pihaknya masih berupaya memenuhi kebutuhan bibit yang nantinya akan ditanam secara serentak.
Saat ini, dukungan penyediaan bibit datang dari pihak SMA dan SMK, Dinas Kehutanan (Dishut), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), pemerhati lingkungan Pemkab se Sulbar. Panitia berharap jumlahnya bisa mencapai 1,2 juta sebelum hari H.
“Hasil rapat zoom dengan panitia lainnya kalau kesiapan bibit sudah 80 persen. Saat ini masih terus diupayakan agar dapat terpenuhi 1.250.000 bibit untuk ditanam pada hari H,” kata Khaeruddin Anas, Senin 31 Oktober 2022.
Panitia juga fokus mencari sokongan dana bagi kegiatan tersebut. Secara keseluruhan rencana penanaman 1,2 juta bibit mangrove membutuhkan anggaran sekira Rp 4 miliar. Proposal dilayangkan ke kementerian dan lembaga terkait.
“Kita juga tetap berharap agar para donatur, kepala OPD lingkup Pemprov Sulbar dan Pemkab dapat saling bahu-membahu untuk suksesnya kegiatan penanaman mangrove, termasuk dukungan CSR dari perusahaan yang beroperasi di Sulbar,” kata Khaeruddin.
Terkait jadwal, Khaeruddin Anas mengaku, penanaman akan dilaksanakan bertepatan pada Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) pada 28 November mendatang.
“Kita laksanakan sesuai momennya. Sambil tetap menunggu arahan pimpinan dan melihat kondisi cuaca,” ujarnya.
Sebelumnya Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik melakukan pertemuan bersama beberapa kepala Sekolah dan pemerhati lingkungan di Polman. Pertemuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan bibit dan lahan yang akan dipersiapkan oleh sekolah nanti.
“Saya ingin mengetahui bagaimana kesiapan sekolah dan saya liat semua sudah siap, sisa bibit yang akan terus dimaksimalkan,” kata Akmal.
Penanaman sejuta mangrove sebagai upaya pemeliharaan lingkungan, utamanya yang daerah pesisir. Termasuk memberikan edukasi kepada anak sekolah terkait betapa pentingnya pelestarian lingkungan.
“Terpenting adalah mengedukasi siswa mencari pembibitan, penanaman dan pemeliharaan. Agar mereka cinta terhadap lingkungan,” ungkapnya.
Adapun areal penanaman mangrove akan menyasar lahan seluas 143 hektar. Titiknya masih dikoordinasikan dengan pemerintah kabupaten, mengingat masih terdapat masyarakat di beberapa titik yang menolak jika wilayahnya ditanami mangrove. (idr/chm)