MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Seluruh pihak diharap terlibat aktif menekan angka Stunting atau masalah pertumbuhan anak karena kekurangn gizi di Sulbar.
Pemerintah daerah hingga desa menjadi ujung tombak penanganan masalah kesehatan yang mesti ditopang pelayanan maksimal dan kolaborasi lintas sektor. Demikian pula dalam upaya menghadapai stunting.
Begitu diharapkan Anggota Komisi IX DPR RI, Andi Ruskati Ali Baal dalam sosialisasi pelayanan kesehatan primer dan percepatan penurunan Stunting di Mamuju, kemarin.
“Salah satu penyumbang tingginya stunting adalah banyaknya pernikahan anak secara dini,” kata Andi Ruskati, Rabu 2 November 2022.
Menurutnya, usia matang pernikahan adalah di atas 19 tahun. Ia pun mengajak seluruh pihak berperan dalam menekan angka pernikahan dini.
“Ibu hamil dan warga lainnya agar selalu mengkonsumsi makanan bergizi. Sehingga saat melahirkan nanti anaknya tidak kategori stunting. Peran keluarga juga harus aktif melakukan pemeriksaan kesehatan dan gizi anak, agar anak bisa betul diketahui kondisinya,” papar Ruskati.
Ditekankan, instansi terkait seperti, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Sosial, serta Dinas Kesehatan untuk lebih fokus dan serius melakukan intervensi terhadap masalah stunting yang masih membelit Sulbar.
Angka stunting Sulbar masih menempati posisi 33 dari 34 provinsi se Indonesia.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan, pihaknya telah membangun kerjasama dengan Pemprov Jawa Tengah dalam memaksimalkan upaya penanganan stunting. (idr/chm)