MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Staf Supply Chain Persediaan dan Pengadaan (SCPP) Bulog Mamuju Syafri Syam menjamin ketersediaan stok beras tahun ini. Khusus pasokan beras medium di Bulog Mamuju, kata dia, kini menyimpan sebanyak 900 ton.
“Pengeluaran 100 ton per bulan, maka dipastikan stok beras medium Mamuju aman,” ujar Syafri di sela kegiatan pasar murah di Mamuju, Kamis 3 November 2022.
Menurutnya, saat ini Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium mencapai Rp 10.500 per kilogram. Melalui pasar murah pihaknya menyiapkan dengan harga Rp 8.500 per Kg.
Pasar murah yang digelar melibatkan Dinas Ketahanan Pangan Sulbar dan Biro Ekbang Sulbar di beberapa titik dalam kota Mamuju.
Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan Sulbar Abdul Waris Bestari menyampaikan, operasi pasar dilakukan sebagai upaya pengendalian inflasi di daerah.
“Tim Satgas provinsi juga turun ke lapangan menjaga stabilitas harga pangan. Khususnya harga beras,” kata Waris.
Jelasnya kata dia, pasar murah dengan menyiapkan beras dengan harga dibawah HET.
Ia pun mengajak kepada seluruh masyarakat khususnya Mamuju agar memanfaatkan operasi pasar murah yang digelar, karena harganya jauh lebih murah.
Terkait ketersediaan stok beras nasional, Kementerian Pertanian menyatakan bahwa pasokan dan jumlah stok beras nasional tahun ini dalam kondisi aman.
Menurutnya, tidak ada kelangkaan apalagi kekurangan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasim Limpo menyanggah jika saat ini sedang terjadi kelangkaan apalagi kekurangan.
Menurut Syahrul, data BPS terbaru menyebutkan bahwa stok beras di masyarakat sampai April tahun ini mencapai 10,15 juta ton. Jumlah tersebut masih akan bertambah seiring panen raya yang akan berlangsung pada musim rendengan ini.
“Puncak panen pertama kita itu Januari-April 18 juta lebih dan panen kedua sekitar Agustus 13 juta lebih. Nah oleh karena itu setara berasnya 32 juta sekian dan yang kita makan kurang lebih 30 juta sekian. Artinya apa? overstok kita cukup,” ujar Syahrul, melalui keterangannya, Senin lalu.
Syahrul mengatakan, panen raya masih berlangsung di sejumlah provinsi pada September-Desember 2022. Panen raya Jatim mencapai 1,15 juta ton, Jateng mencapai 1,01 juta ton, Jabar 1,5 juta ton dan Sulsel 1,6 juta ton.
Oleh sebab itu, dia optimistis Bulog bisa menyerap cadangan beras hingga 1,5 juta ton dengan pembelian di atas Harga Pokok Penjualan atau HPP.
“Jadi kalau ada yang bilang terjadi penipisan beras suruh datang ke Kementan dan akan saya tunjukkan di mana tempatnya. Kan Bapak Presiden juga melakukan cek setiap minggu,” ujar Mentan SYL.
Selain itu, Mentan juga menyampaikan terkait stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) saat ini mencapai 43 ribu ton atau meningkat dari stok beras rata-rata yang hanya 30 ribu ton.
Dia pun berharap semua pihak membeli beras petani sebagai ungkapan terimakasih atas produksi yang dilakukan selama ini.
Mentan mengingatkan para gubernur dan para bupati tidak hanya menunggu Bulog, tetapi juga masing-masing harus memiliki bufferstok.
“Mari kita segera beli beras rakyat, beras para petani sebagai rasa terima kasih kita yang mendorong mereka terus berproduksi,” tandas Syahrul. (idr/chm)