Sarana Olahraga Belum Rampung, Porprov Sulbar di Mamuju Terancam Mulur

  • Bagikan

MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulbar 2022 terancam tak sesuai jadwal. Rehab arena utama masih jauh dari harapan. Namun begitu, KONI Mamuju tetap percaya diri.

Menurut Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Mamuju Hanafi, panitia Porprov berpacu dengan waktu agar kesiapan bisa betul-betul maksimal sebelum hari H, 5 Desember mendatang.

“Artinya kita siap, prasarana juga sementara dikerjakan. Cabor (Cabang Olahraga, red) juga sudah kita siapkan,” Kata Hanafi saat dikonfirmasi, Minggu 6 November 2022.

Pihaknya optimistis dapat melaksanakan event olahraga Sulbar sesuai jadwal. Namun dirinya tak menampik masih adanya permasalahan terkait kesiapan venue, seperti stadion dan gedung olahraga (GOR).

“Menurut kontraktor akan buru-buru selesai yang penting cuaca bagus, sesuai rencana tergetnya sampai Desember,” ucap Hanafi.

Menurutnya, percepatan akselerasi pembenahan stadion menjadi keharusan sebab akan menjadi tempat penyelenggaraan beberapa Cabor.

“Prasarana semua sementara dibenahi seperti bola volly, takraw, basket, lapangan tennis. Dan ada beberapa cabor akan di gelar di stadion, seperti volly, basket, takraw, petanque, panjat tebing, dan bola,” sambungnya.

Ada 25 Cabor telah usulkan dalam Porprov IV di Mamuju. Menurutnya, sejauh ini masih menunggu keputusan resmi dari pihak KONI Sulbar.

Hanafi menambahkan, KONI Mamuju akan terus berkoordinasi, termasuk dengan Pemprov Sulbar, terkait persiapan Porprov.

Percepatan pembenahan Stadion Manakarra Mamuju harus digenjot. Butuh atensi khusus, agar bisa tuntas bulan ini sebagai pusat penyelenggaraan Porprov IV Mamuju yang ditarget bergulir 5 Desember mendatang.

Demikian diutarakan Wakil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulbar Muhammad Hamzih. Melihat dinamika di Mamuju, ia khawatir persiapan sarana prasarana tak berjalan sesuai espektasi.

“Kalau venue, menurut kami, Stadion Manakarra yang tampaknya agak lama selesai,” beber Hamzih di Mamuju, akhir pekan kemarin.

Karena itu, KONI kata dia telah mewanti-wanti jika pelaksanaan Porprov Sulbar IV di Mamuju, harus diundur.

Bahkan, pihaknya telah menyiapkan opsi kedua jika Stadion Manakarra tidak bisa digunakan sebagai arena utama, termasuk saat acara pembukaan nantinya.

Sebab tahun 2023, Sulbar akan fokus menjalani persiapan pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Aceh.

Selain itu, jika Porprov Sulbar harus digeser di tahun 2023, maka tentu akan berimplikasi pada pembangunan sarana dan prasarana olahraga yang dibiayai oleh Pemprov Sulbar.

Kendala Anggaran dan Rehab Stadion

Pengerjaan rehab stadion merupakan salah satu proyek Porprov dengan nilai terbesar, mecapai Rp 9,3 miliar. Tender dimenangkan CV Mulya Karya Persada yang kini harus menggenjot pelaksanaan kegiatan agar efektif namun tetap berjalan sesuai perencanaan.

Rehabilitasi stadion meliputi renovasi gedung utama tiga lantai, pembangunan ulang tribun utara dan selatan serta perluasan center bank atau running track. Kontrak kerjanya berkahir pada 27 Desember mendatang.

Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Mamuju Muhammad Arman Sukirno, optimis bahwa pengerjaan Stadion Manakarra sebagai venue utama bisa selesai sebelum 5 Desember.
Menurutnya, kendala proses pembenahan infrasktruktur tersebut adalah kondisi cuaca. “Kita tetap optimis bisa selesai sesuai jadwal,” ucap Arman.

Jumat 15 Juli lalu, ikon Porprov Sulbar 2022 diperkenalkan ke publik. Pemkab Mamuju bersama KONI menegaskan Porprov IV akan berjalan sesuai sesuai agenda, di November 2022 (belakangan dimundurkan).

Saat itu Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi menyebut, launching sebagai jawaban atas keraguan akan kesiapan tuan rumah. Disampaikan menyusul sorotan sejumlah pihak soal kesiapan mamuju yang terkesan lambat.

Diketahui, persiapan terhambat pada kepastian anggaran berupa Bantuan Khusus Kabupaten (BKK) dari Pemprov Sulbar. Seperti diutarakan Ketua KONI Mamuju Hanapi pada Maret lalu.

“Kalau BKK terlambat, misalnya baru turun di bulan empat atau lima, saya rasa tidak akan mencapai target pelaksanaan. Pekerjaan stadion saja butuh waktu lima sampai enam bulan. Lapangan stadion juga mau dibenahi,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Selain itu, realisasi pembenahan stadion kabarnya sempat tersendat karena tahapan tender yang tidak berlangsung lancar. (idr/chm)

  • Bagikan