MAMUJU SULBAR EXPRESS – Dinamika perekonomian Sulbar terus mengarah ke kondisi yang lebih cerah. Kolaborasi dan sinergi stakeholder harus terjaga dengan baik.
Demikian disampaikan Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Sulbar, Agus Sumirat melalui Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) sebagai puncak high level event BI di Mamuju, Rabu 30 November 2022.
Kali ini agenda rutin tersebut mengusung tema Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia maju.
Agus menuturkan, ekonomi Sulbar triwulan III atau rentan waktu antara Juli, Agustus, dan September, tumbuh sebesar 3,39 persen dari tahun ke tahun.
“Mengalami peningkatan jika dibandingkan triwulan I, dan triwulan II Tahun 2022. Tumbuh sebesar 0,81 persen dan 2,08 persen,” ujarnya.
Keberlanjut perbaikan ekonomi domestik ini tidak terlepas dari sinergi kebijakan yang kuat antara pemerintah, BI dan stakeholder terkait lain.
“Transaksi di Sulbar telah berada pada level digital, dalam pengukuran indeks elektronifikasi transaksi pemerintah daerah. Capaian ini tidak lepas dari sinergitas dan kolaborasi dari berbagai stakeholder terkait di Sulbar,” jelas Agus.
Agus pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak utamanya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk upaya pertumbuhan perekonomian dan pengendalian inflasi yang telah dilakukan, seperti gelaran pasar murah.
Pihaknya berkomitmen terus menjaga dan memperkuat optimisme terhadap momentum kebangkitan ekonomi nasional, antara lain melalui PTBI 2022.
BI juga akan terus mendorong optimalisasi mengoptimalkan belanja daerah dalam rangka pemulihan ekonomi dan mendukung pengendalian inflasi untuk kesejahteraan masyarakat. Selain itu, hadir memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah pusat.
“Mendukung percepatan pemulihan pelaku industri ekonomi, UMKM untuk inklusi ekonomi serta mendorong pergerakan wisatawan untuk mempercepat pemulihan pariwisata secara nasional, utamanya dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur penunjang digitalisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat,” jelas Agus.
Pihaknya berharap, pertemuan tahunan BI dapat menularkan semangat dan optimisme dalam mendorong perbaikan ekonomi bagi Sulbar kedepan.
Di tempat sama, Sekprov Sulbar Muhammad Idris menyebut bahwa kehadiran BI Sulbar telah memberikan banyak kontribusi dalam upaya mendongkrak perekonomian Sulbar. Bersama-sama menjaga inflasi daerah.
“Cukup menunjukkan hasil yang baik bahwa usaha yang ditunjukkan BI bersama seluruh pihak mampu membawa Sulbar ke arah yang baik,” kata Sekprov.
“Tantangan kedepan adalah berkaitan bagaimana kita memenuhi kebutuhan global, tetapi juga harus memastikan tantangan lokal,” tambah Idris.
Dijelaskan, pertumbuhan ekonomi Sulbar secara perlahan menunjukkan peningkatan dengan sinergi dan kolaborasi yang dilakukan seluruh otoritas terkait.
“Namun untuk lebih maju lagi dibutuhkan kolaborasi, jadi tidak cukup dengan sinergi tetapi kolaborasi,” jelasnya.
Tahun 2023, kata Idris, pemerintah daerah menyasar perwujudan ketahanan pangan melalui pembangunan sarana dan prasarana pendukung sektor pangan.
Kemudian melakukan optimalisasi anggaran dengan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat. Termasuk operasi pasar dan mendorong kemandirian fiskal dengan optimalisasi pendapatan daerah.
Sehingga ia berharap, peran seluruh pihak seperti Bank Indonesia dan pemerintah kabupaten untuk bergotong-royong menjadi daerah yang tumbuh dengan PAD. (idr/chm)