MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Hampir seluruh wilayah Sulbar diterjang hujan deras plus angin kencang. Merusak puluhan rumah dan fasilitas umum. Kerusakan ringan hingga berat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar Amir Maricar mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan komunikasi ke kabupaten-kabupaten dan merangkum data terkait dampak angin kencang di seluruh wilayah Sulbar.
“Kita mulai rampungkan data dari lima kabupaten, karena Mamasa sepertinya belum ada laporan,” kata Amir Maricar, Selasa 3 Januari 2023.
Ia mengimbau warga tidak lengah. Meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang bisa saja terjadi secara tiba-tiba, terutama saat dini hari.
Tidak kalah pentingnya, seluruh jajaran BPBD di provinsi ini diminta memperkuat koordinasi dan terus menyiagakan tim mengantisipasi potensi bencana alam kedepannya.
Informasi yang berhasil dihimpun, angin kencang melanda beberapa wilayah Mamuju, seperti di Lingkungan Salupangi Kecamatan Simboro.
Mengakibatkan bangunan Pondok Pesantren Darul Falah, porak-poranda. Dinding dan atapnya terbang sejauh 50 meter dari bangunan utama.
Warga dan tenaga pengajar di ponpes tersebut menemukan atap dan dinding bangunan berada di lokasi ladang pertanian warga setempat yang berjarak cukup jauh dari bangunan utama rusak berat.
“Atap terbang sejauh 50 meter dari bangunan utama karena angin kencang. Bangunan ini merupakan tempat menginap (asrama) santri laki-laki juga difungsikan sebagai ruang belajar,” papar Tenaga Pengajar Ponpes Darul Falah, Muhammad Ibrahim Zainuddin, kemarin.
Ia menyampaikan, bangunan tersebut kemungkinan besar sudah tidak layak huni, karena bangunannya miring serta dinding papan pun sudah hancur.
“Untuk sementara aktivitas belajar santri dipindahkan ke masjid Ar-Rasyidin. Santri bakalan menginap disitu (masjid) juga. Kalau kerugian belum dapat ditaksir, namun yang pasti bangunan asrama itu sudah tidak layak huni,” imbuh Ibrahim.
Saat dihubungi, Kepala Pelaksana Kalaksa BPBD Mamuju, Taslim menuturkan pihaknya masih merampungkan data terkait jumlah keseluruhan wilayah dan rumah warga yang terdampak angin kencang di Mamuju.
“Kita masih merampungkan data, kita sudah turunkan tim untuk mendata. Sementara ini masih berjalan di Kecamatan Kalukku, Kecamatan Balabalakang dan Kecamatan Tapalang,” ujar Taslim, Selasa 3 Januari 2023.
Kabar dari Kecamatan Kalukku, cuaca ekstrem dilaporkan menerjang Dusun Salu Layo, Kelurahan Kalukku. Salah satu warga Yusri, mengatakan angin yang dirasakan sangat kuat. Membuat warga panik.
“Rumah warga juga ada yang rusak, beberapa kabel listrik putus,” beber Yusri.
Ia berharap, dari kejadian itu Pemerintah Kabupaten Mamuju dapat segera turun tangan, membantu meringankan beban warga yang terdampak.
Demikian pula disampaikan Camat Balabalakang, Sunarjo yang menyebut angin kencang tersebut merusak rumah warga dan juga sekolah yang ada di Pulau Salissingan.
Saat dihubungi, Sunarjo mengaku sedang bergotong-royong bersama warga melakukan pendataan jumlah rumah dan fasilitas yang rusak akibat angin kencang.
“Dampaknya ini mengakibatkan banyak kerusakan diantaranya rumah warga, sekolah SMPN 2 Bala-Balakang dan kemungkinan beberapa fasilitas lainnya,” sambung dia.
Mamuju Tengah
Untuk di wilayah Mamuju Tengah (Mateng), angin kencang dikabarkan mulai terjadi sekira pukul 04.00 wita dini hari kemarin. Melanda Desa Kambunong Kecamatan Karossa. Lima rumah warga mengalami kerusakan.
Sekdes Desa Kambunong Sudirman mengatakan sedikitnya ada lima rumah warga yang terdampak akibat angin kencang, untuk perhitungan sementara ada lima rumah rusak. Ditaksir kerugian sementara sekira Rp 55 Juta.
“Sementara kita bersama warga melakukan pembersihan sisa puing rumah. rata-rata atap terbang karena angin. Ada satu rumah rusak total,” tandasnya. (idr/chm)