MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Pekan ini pihak BPBD Mamuju menjalankan uji publik data rumah rusak terdampak gempa pada 2021 lalu. Merupakan hasil validasi tahap II.
Data tersebut adalah hasil assesment tim assesor lapangan yang telah mendatangi langsung rumah rusak calon penerima bantuan yang belum sempat terdata di tahap awal.
Setelah uji publik, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah masih memberikan masa sanggah tujuh hari sebelum melakukan finalisasi data untuk diteruskan ke pusat.
“Setelah valid kami akan membuatkan SK Bupati, kemudian SK tersebut kami akan kirimkan dengan semua berkas persyaratan ke BNPB di Jakarta,” tegas Kepala Pelaksana Kepala BPBD Mamuju, Muh Taslim, akhir pekan kemarin.
Masyarakat pun dapat melihat data tersebut di Kantor BPBD Mamuju dengan harapan dapat diterima sesuai kriteria di lapangan.
Pekan kemarin tim dari BPBD Mamuju merampungkan hasil assesment pendataan rumah rusak di enam wilayah, yakni; Kecamatan Simboro, Kecamatan Mamuju, Tapalang, Tapalang Barat, Kalukku dan Kecamatan Bonehau. Total keseluruhan mencapai 19.800 unit.
“Ada enam kecamatan yang terdampak gempa di Mamuju. Rencana uji publik Selasa atau Rabu pekan ini,” kata Taslim saat dikonfirmasi.
Ia menjelaskan, pihaknya telah menunjuk setiap kecamatan untuk melakukan pengimputan hasil assesment yang dilakukan, mulai dari kategori rumah rusak ringan, sedang, hingga rusak berat.
“Operator yang merampungkan karena di setiap kecamatan ada operator yang bertugas agar lebih cepat,” tegasnya. (idr/chm)