Wamentan Monitoring Sulbar, Karantina Pertanian Target Potensi Ekspor Tembus Rp 8 Triliun

  • Bagikan
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi menjelaskan pada rapat koordinasi gerakan tiga kali Ekspor (Gratieks) Sulbar di kantor Karantina Mamuju, Senin 30 Januari 2023.

MAMUJU, SULBAR EXPRESS –  Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi melakukan kunjungan kerja di Sulbar.

Dalam kunjungan itu agenda pertama yang dilakukan yaitu membuka rapat kordinasi Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian (Gratieks) Sulbar, sekaligus meresmikan Kantor Balai Karantina Partanian Mamuju.

Setelah itu, rencananya Selasa 31 Januari, Wamentan akan meninjau lokasi pertanian unggulan di Kabupaten Majene, yaitu lokasi penanaman bawang merah di Desa Pamboborang Galung Paara serta lokasi Foodestate di Kelurahan Tande Timur.

Kedua lokasi itu, menjadi agenda kunker Wamentan Harvick Hasnul Qolbu bersama rombongannya.

Menurut Harvick Hasnul Qolbi, kunjungan di Sulbar merupakan bentuk monitoring terkait kondisi pertanian dan upaya peningkatan ekonomi berbasis komoditas pertanian.

Pihaknya pun mendorong perbaikan tata kelola untuk peningkatan potensi eskpor di Sulbar. Ia pun berharap pertanian di Sulbar dapat dimaksimalkan agar target ekspor di 2023 dapat meningkat.

“Saya minta, pak Agus agar Sulbar bisa segera bangkit di 2023, karena potensi ekspor di 2021 tercatat Rp 7,1 Triliun turun menjadi Rp 5,6 Triliun,” kata Harvick.

Ia berharap, peningkatan potensi itu dapat tercapai dengan baik apalagi dengan kolaborasi seluruh pihak terkhusus karena kehadiran Penjabat Sulbar Akmal Malik.

Sementara Akmal Malik menyampaikan, kunjungan Harvick Hasnul Qolbi di Sulbar menjadi keberkahan tersendiri bagi Sulbar.

Itu juga menurutnya merupakan bentuk perhatian Kementan terhadap potensi pertanian di Sulbar.

Ia menjelaskan, terkait potensi Sulbar pada sektor pertanian sangat melimpah. Sektor pertanian bersama kehutanan dan perikanan memberikan kontribusi yang besar terhadap Produk Domestik Regional Daerah (PDRB) Sulbar sebesar 43,4 persen.

Perbaikan kinerja sektor ini memberikan pertumbuhan ekonomi Sulbar sebesar 3,39 persen pada tahun 2022. Begitu juga dengan kondisi inflasi di Sulbar mampu dikendalikan dengan baik.

Ia memerankan dalam konteks ekspor, sub sektor perkebunan masih mendominasi. Komoditasnya meliputi kelapa sawit, kelapa, kopi, kakao, sapu lidi, sabut kelapa, getah pinus dan briket batok kelapa termasuk beras.

“Sulbar telah banyak berkontribusi terhadap beras nasional yang selalu surplus, dimana Sulbar menyumbang harga terendah Rp 10,910 untuk medium, artinya walaupun Sulbar kecil tetapi Sulbar dapat berkontribusi harga beras Nasional,” ujarnya.

Hanya saja menurutnya, dari berbagai potensi yang dimiliki Sulbar harus ditunjang dengan perbaikan infrastruktur.

“Walaupun kami memiliki potensi yang luarbiasa namun itu menjadi biasa saja, karena tidak ditunjang dengan persoalan infrastruktur,” ujarnya.

Pihaknya pun, mempersiapkan perbaikan sarana pelabuhan di Sulbar, itu dinilai dapat memperlancar akses komoditas pangan di Sulbar, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

Terkait arahan Wamentan, hal itu pun menjadi perhatian Kepala Karantina Pertanian Sulbar Drh Agus Karyono. Menurutnya kegiatan rapat koordinasi Gratieks yang digelar diikuti seluruh Forkopimda, dengan tujuan untuk menyatukan persepsi dan langkah dalam rangka gerakan tiga ekspor komoditas pertanian Sulbar.

Apalagi, Sulbar memiliki potensi besar di sektor pertanian, Sulbar juga dinilai mempu melakukan peningkatan ekspor, itu terlihat dari capaian ekspor Sulbar yang ada.

“Untuk capaian ekspor komoditas pertanian 2022, Rp 5,1 triliun sangat besar untuk ukuran Sulbar, namun 2021 kita ekspornya Rp 7,1 triliun,” kata Agus

Ia menjelaskan, potensi ekspor di tahun 2022 mengalami penurunan lantaran  adanya wabah pandemi dan pelarangan ekspor CPO untuk kebutuhan dalam negeri. Pihaknya berkomitmen ekspor Sulbar dapat meningkat.

“Ini sudah berjalan dengan normal insyaallah 2023 target Gratieks Rp 8 triliun bisa tercapai,” ucap Agus.

Ia pun, menyampaikan terimakasih atas dukungan dari Kementan atas diresmikannya Kantor Karantina yang sebelumnya roboh akibat bencana gempa.

Pihaknya pun mempersiapkan berbagai langkah strategis untuk memberikan dukungan peningkatan pertanian di Sulbar.

“Kita akan melaksanakan bimtek terkait ekspor pertanian, fokusnya bimtek sarang burung walet, pirang dan kakao,” tandasnya. (idr)

  • Bagikan

Exit mobile version