MAMUJU, SULBAE EXPEESS – Brand Minyakita yang diluncurkan pemerintah tahun 2022, mendadak langka secara merata hampir di semua daerah di Indonesia.
Kalaupun ada, produk Minyakita dijual dengan harga jauh lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET).
Minyakita, minyak subsidi pemerintah yang HET-ya senilai Rp 14.000, kini di pasar tradisional dibanderol seharga Rp 16.000 hingga Rp 17.000 per liter.
Untuk minyak kemasan bantal dijual seharga Rp 15.000 per liter, sedangkan minyak kemasan botol dijual seharga Rp 17.000 perliter.
Nurlela, pedagang di Pasar Regional Mamuju menyampaikan bahwa stok Minyakita di distributor sangat langka, sehingga ia menyetok dari luar Mamuju.
“Sejak bulan Desember distributor di Mamuju sudah kosong stoknya. Jadi kami ambil stok dari Palu. Harganya sudah di atas HET. Kami ambilkan juga sudah Rp 15.000,” terangnya.
Nurlela menyampaikan bahwa harga Minyakita baru saja dinaikkan semenjak minyak tersebut sudah langka, karena pihaknya tidak mengambil dari distributor Mamuju.
Awal peluncuran tahun 2022, ia masih mengambil stok dari distributor Mamuju, harga jualnya masih dibanderol dengan HET Rp 14.000. Namun karena ia menyetok dari luar Mamuju sehingga harganya juga naik.
Kepala Bidang Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Mamuju Andi Acce Tenrisaung membenarkan adanya kelangkaan minyak tersebut.
“Memang dari pihak TSL memberikan jatah ke pihak Bulog itu terbatas. Baik minyak curah maupun Minyakita,” terangnya.
Ia mengungkapkan, setelah dikonfirmasi ke pihak distributor Mamuju, Minyakita sudah dalam pengiriman ke Mamuju.
“Kalau sudah ada barangnya kami akan lakukan pengawasan. Jangan sampai ada pihak-pihak yang tidak menjual langsung ke pengecer,” ucapnya.
Sejauh ini pihak Dinas Perdagangan Mamuju belum dapat melakukan pengawasan karena stok barang tidak ada, karena pengecer mengambil stok dari luar Mamuju.
Jika stok minyak sudah sampai di pihak distributor, tentu Dinas Perdagangan akan melakukan pengawasan kepada distributor agar langsung diberikan kepada pengecer. (asm)
