MAMUJU, SULBAR EXPRESS – Sulbar diharap mampu mengambil peran dalam upaya menjaga ekosistem alam Indonesia. Pembukaan lahan dengan menggerus hutan seharusnya dibatasi.
Hal tersebut penting sebab juga menjadi bagian dari upaya pencegahan bencana alam, utamanya banjir bandang yang tiap tahun menerjang wilayah Sulbar dan semakin parah.
Begitu salah satu poin dalam pembukaan kegiatan terkait kehutanan yang berlangsung di Mamuju, kemarin.
“64,38 persen itu merupakan daerah hutan, dan itu berarti tanggung jawab kita. Karena itu ditentukan oleh kehutanan, perkebunan dan pertanian,” kata Sekprov Sulbar, Muhammad Idris DP di Ballroom Grand Hotel Maleo, Senin 13 Februari 2023.
Pemerintah Sulbar berkomitmen penuh dalam mendukung pemenuhan target nasional dalam hal pelestarian lingkungan.
“Harus ada rencana aksi dan ini yang sedang disusun bersama antara Pemda dan Kementerian Lingkungan. Kita diberikan tanggung jawab 41 persen secara nasional dan itu membutuhkan pembiayaan yang tidak main-main untuk menyelamatkan lingkungan,” jelasnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL), Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan sosialisasi yang dilakukan merupakan komitmen pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca terutama pada sektor kehutanan dan lahan.
“Dengan dorongan kondisi iklim yang ada saat ini semakin menunjukkan fenomena perubahan yang semakin meningkat tentu dibutuhkan langkah-langkah yang konkrit,” ucapnya.
Menurut Hanif, kegiatan yang digelar di Sulbar merupakan daerah yang ke 22 setelah Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kita telah melaksanakan rencana kerja di 12 provinsi di regional Sumatera dan Kalimantan. tahun ini kita sambung ke 22 provinsi di awali di NTT dan Sulbar, apalagi sulbar memiliki kekhasan dengan kawasan hutan yang besar,” beber dia.
Hanif berharap kehadiran Sulbar dalam program ini paling tidak dapat mendukung ketahanan di sektor lingkungan, kemudian dari sektor itu dapat dikontribusi dari nilai ekonomi karbon.
“Di sektor emisi ada tiga hal pertama mengurangi deforestasi, kedua menjaga serapan terhadap hutan yang bisa kita tingkatkan produktivitasnya kita jaga, kemudian meningkatkan cadangan karbon,” tandasnya. (idr/chm)